JAKARTA - Wali Kota Daegu yang terletak di Provinsi Gyeongsang Utara Hong Joon-pyo, meminta maaf pada Hari Rabu, usai menuai kritik lantaran bermain golf pada akhir pekan lalu, saat Korea Selatan bergulat dengan kerusakan akibat hujan lebat.
Hong awalnya menolak kritik tersebut, dengan alasan ia tidak melakukan kesalahan karena tidak ada laporan kerusakan di Daegu saat ia bermain golf pada Hari Sabtu, dan ia dapat melakukan apa pun yang ia inginkan selama waktu luangnya. Ia bahkan mengatakan, dirinya bertanya-tanya mengapa tenis tidak masalah dan golf sebaliknya.
Namun, sikapnya semakin membuat banyak orang bertanya-tanya. Komite etik Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa memutuskan pada Hari Selasa untuk memulai pertimbangan atas kasus tersebut, terkait kemungkinan tindakan disipliner.
"Meskipun itu adalah acara akhir pekan dan tidak ada pelanggaran terhadap manual tanggap bencana, saya dengan rendah hati menerima kritik bahwa hal itu tidak pantas dilakukan pada saat kerusakan akibat banjir dikhawatirkan di seluruh negeri," kata Hong kepada wartawan saat berkunjung ke ruang pers di balai kota, dilansir dari Korea Times 20 Juli.
Hong juga mengatakan, ia meminta maaf karena tidak mempertimbangkan sentimen masyarakat saat menjelaskan situasi "berdasarkan prinsip dan fakta".
"Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran bagi orang-orang yang dirugikan oleh banjir dan anggota partai," ungkapnya.
Hong bermain golf selama satu jam pada Hari Sabtu. Meskipun permainan dihentikan karena hujan, para kritikus mengatakan tidak pantas bagi seorang pegawai negeri untuk bermain golf di saat negara itu sedang berjuang mengatasi kerusakan besar yang disebabkan oleh hujan lebat.
Namun, Hong menekankan tidak ada hujan di Daegu pada Sabtu pagi dan wakil wali kota bertanggung jawab atas tanggap bencana kota di bawah keadaan darurat level 2.
BACA JUGA:
Diketahui, dalam keadaan darurat level 2, pejabat terkait diharuskan untuk membatalkan cuti dan setidaknya 20 persen pejabat kota diharuskan untuk bertugas.
Diberitakan sebelumnya, hujan lebat di akhir pekan telah menewaskan sedikitnya 44 orang dan enam orang lainnya hilang di Negeri Ginseng.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menetapkan 13 daerah yang paling parah terkena dampak hujan lebat sebagai zona bencana khusus, termasuk kota dan kabupaten di Provinsi Gyeongsang Utara, Provinsi Jeolla Utara serta Provinsi Chungcheong Utara dan Selatan.