Berlibur saat Wilayah yang Dipimpinnya Terendam Banjir, Wali Kota Istanbul Tuai Kritik Pedas
Ilustrasi banjir di Turki tahun 2009. (Wikimedia Commons/Abch222)

Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoğlu menuai kritis pedas, saat dia melanjutkan liburannya sementara beberapa distrik di kota metropolis terbesar di Turki terhuyung-huyung akibat banjir bandang, yang disebabkan oleh derasnya air selama akhir pekan.

Sebagai salah satu distrik yang paling parah terkena dampak kota, Esenyurt, berjuang untuk bangkit kembali, Imamoğlu dilaporkan menghabiskan liburan sembilan hari selama Hari Raya Qurban, bersama keluarga di Fethiye, Turki barat daya.

Dia menuai kritik warga, pejabat dan politisi selama akhir pekan setelah mengirim tweet yang mengklaim dia memantau situasi dan mengawasi upaya penyelamatan saat pergi.

Sementara Imamoğlu, dari oposisi Partai Rakyat Republik (CHP), 'hilang dalam aksi', daerah yang dilanda banjir dikunjungi oleh Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu dan Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya pada dini hari Minggu.

Warga pun turun ke media sosial untuk menyuarakan keluhan mereka, ketika tagar Imamoğlu menjadi tren di Twitter di Turki pada Hari Selasa.

Banyak orang mempertanyakan rasa tanggung jawab wali kota, sementara yang lain mengkritik kelambanan dan kurangnya empati, menunjukkan dia gagal muncul atau bahkan mengirimkan pesan simpati kepada orang-orang Istanbul, meskipun hampir 72 jam telah berlalu setelah peristiwa banir terjadi.

"Dia bahkan tidak ada di Twitter selama 27 jam. Lupakan mengunjungi daerah banjir, bahkan tidak ada pesan 'cepat sembuh'," tulis pengguna bernama Elif Burcu Ateş, melansir Daily Sabah 12 Juli.

Beberapa warga bahkan mengolok-olok sejarah Imamoğlu yang 'hilang saat beraksi' atau berlibur saat terjadi bencana alam.

wali kota istanbul
Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoğlu. (Wikimedia Commons/CeeGee)

Dia juga sedang berlibur pada musim panas 2019, sebagai wali kota yang baru terpilih, ketika kota itu dilanda banjir bandang yang mendatangkan malapetaka di bagian bawah dan daerah pinggir laut kota, termasuk pusat transportasi utama seperti Eminönü, Beşiktaş, sküdar, Karaköy, Kadıköy dan Kabataş.

Dia kemudian menyalahkan badan meteorologi karena tidak memperingatkan pemerintah kota tentang bahaya yang akan terjadi.

"Dia tidak punya waktu untuk berurusan dengan banjir dan hujan untuk mengejar hal-hal besar. Kedua, untuk beberapa alasan, hujan ini selalu bertepatan dengan hari libur," kritik seorang pengguna media sosial mer Göncü.

Tak hanya itu, Imamoğlu mendapat kecaman atas tanggapannya selama keadaan darurat pada beberapa kesempatan lain.

Selain itu, ia juga dikecam karena merencanakan perjalanan ski ke Turki timur segera setelah kunjungan singkat ke Provinsi Elaz yang dilanda gempa pada Januari 2020.

Dia juga menerima banyak kritik di media sosial setelah foto dirinya bertemu dengan Duta Besar Inggris Dominic Chilcott di sebuah restoran untuk makan malam, saat kota itu bergulat dengan hujan salju lebat musim dingin lalu.

Diketahui, hujan deras dan badai petir melanda Istanbul dan daerah sekitarnya Sabtu malam dan berlanjut Minggu. Hujan deras membanjiri banyak jalan dan beberapa daerah dataran rendah di kota metropolitan terbesar di Turki.

Lalu lintas di kota bergerak lebih lambat dari biasanya karena kondisi buruk pada hari Minggu, sementara orang-orang di jalan berlindung di halte bus.

Distrik Esenyurt, Beykoz, sküdar, mraniye, Sarıyer, Şile, Beşiktaş, Kağıthane, işli, Zeytinburnu, Bağcılar dan Fatih di Istanbul termasuk di antara distrik-distrik yang paling parah terkena dampaknya di kota.

Bagian dari aliran Haramidere di distrik Esenyurt Istanbul membanjiri daerah sekitarnya karena hujan deras.

Sementara rumah dan tempat kerja di tepi sungai terendam banjir, polisi, pemadam kebakaran, 112 Layanan Darurat dan tim dari Kota Esenyurt melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di daerah tersebut.

Air banjir menutup Boulevard 19 Mei dan jalan-jalan di dekatnya untuk lalu lintas dan pejalan kaki. Itu juga menggenangi lantai dasar sebuah masjid setempat, menjebak jamaah dan orang-orang yang berlindung di sana dari air yang naik. Tim SAR kemudian mengevakuasi mereka.

Layanan Meteorologi Negara Turki (TSMS) sebelumnya telah memperingatkan hujan lebat dan badai petir untuk wilayah Marmara.