Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang jadi sorotan di media sosial khususnya Twitter. Hal ini terjadi akibat setelah Anies pamer wajah baru Jakarta, namun ternyata setelah diguyur hujan lebat sejak Sabtu 22 Februari dini hari hingga Minggu 23 Februari pagi sejumlah wilayah ibu kota ini justru digenangi banjir.

Melalui akun Twitternya @aniesbaswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Joko Widodo ini menyampaikan ada biru di langit Jakarta yang mengindikasikan tak ada polusi udara seperti beberapa waktu lalu yang membuat langit tampak berwarna abu-abu. 

Dia juga meminta masyarakat Jakarta berjalan dan bersepeda menikmati wajah baru daerah yang dipimpinnya. Ada empat foto yang diunggah Anies bersama dengan status itu, foto ini pun sudah mendapatkan editing yang berlebih hingga warna yang tampak bukanlah warna asli.

Namun ternyata, wajah Jakarta Baru ini berganti dengan Jakarta muram karena banjir di beberapa wilayah. Bahkan, banjir ini menggenangi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan membuat beberapa alat kesehatan di sana seperti alat CT Scan dan alat MRI yang mereka miliki tergenang banjir. 

Hal ini sempat diunggah oleh seorang warganet lewat akun @MustEkeph. Pihak RSCM yang sempat VOI hubungi untuk mengonfirmasi kebenaran kabar itu pun tak mau mengeluarkan pernyataan apapun.

Selain RSCM yang digenangi banjir, dikutip dari akun Twitter resmi Commuter Line @CommuterLine, akibat banjir yang menggenangi Stasiun Sudirman dan Kemayoran, rute Bogor dan Depok mengalami perubahan.

"#InfoLintas KA 1055 (Bogor-Jakarta Kota) perjalanan hanya sampai Sta. Manggarai dan kembali sebagai KA 1056 (Manggarai-Depok). Bagi penumpang tujuan Stasiun Jakarta Kota dapat menggunakan KA 1323 (Ckr-Jakk) saat ini telah berangkat Stasiun Jatinegara," tulis akun resmi commuter line tersebut, Minggu, 23 Februari.

Selain commuter line, layanan TransJakarta juga pada sejumlah rute juga mengalami gangguan karena genangan air mengganggu operasional mereka.

"INFO | Koridor 10: PGC 2 - Tj.Priok saat ini tidak dapat melayani pelanggan karena tingginya genangan air di sekitar Jl Ahmad Yani. Untuk sementara tidak melewati Halte Pulomas s/d Halte Sunter Kelapa Gading. #JAKI #perlutahu," tulis mereka melalui akun @PT_Transjakarta.

Berkaca dari hal tersebut, Anies tampaknya harus mengurangi pencitraan jika Jakarta kini sudah berwajah baru lewat akun media sosialnya. Apalagi, masalah yang dihadapi Jakarta masih sama yaitu banjir.

Sebab, menurut Pengamat tata kota Yayat Supriatna, Gubernur Anies harusnya tidak hanya berfokus pada memoles kecantikan wilayah yang dipimpinnya ini atau sebatas beautifikasi. Dia menilai, Anies hanya melakukan beautifikasi tanpa memikirkan penyelesaian substansi masalah banjir yang kini ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

"Jangan hanya fokus pada beautifikasi. Poles-poles cantik. Maksud saya, beautifikasi ini kan hanya mempercantik tapi substansi masalahnya apa," kata Yayat saat kami hubungi lewat sambungan telepon.

Dia mengatakan, Jakarta butuh kesiapan untuk menangani banjir mengingat bencana ini rawan terjadi. Yayat juga menyinggung soal wacana pemasangan TOA untuk deteksi dini bencana. Menurutnya, ketimbang membangun sistem TOA, Pemprov DKI Jakarta harusnya membangun sesuatu yang lebih berguna untuk menghadapi bencana musiman tersebut.

Selain itu, Yayat juga menilai, Anies tak perlu memamerkan atau menggunakan media sosial untuk menunjukkan citra diri dan prestasi. Mengingat, apa yang ditunjukkan di media sosial harusnya sejalan dengan apa yang terjadi di dunia nyata atau di lapangan. 

"Kalau mau bagus misalnya, Jakarta Baru, dalam konteks itu harusnya yang diviralkan, yang disampaikan adalah saya bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi warga termasuk banjir," ungkap Yayat.

"Jadi menurut saya, kalau misalnya sesuatu yang ingin disampaikan ke publik minimal menunjukkan sesuatu dengan tingkat masalah besar bisa dikurangi. Bukan menampilkan sesuatu yang enggak perlu diapa-apain juga sudah bagus," imbuh Yayat.