Pemprov DKI Beberkan 5 Program Antisipasi Banjir: Gerebek Lumpur, Sumur Resapan hingga NCICD
Wagub DKI Ahmad Riza Patria meninjau pembuatan olakan air (Instagram bangariza)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Dudi Gardesi menjelaskan pihaknya memiliki lima program sebagai antisipasi dampak banjir di musim penghujan.

"Setidaknya ada lima program yang dilakukan, yakni Gerebek Lumpur, drainase vertikal (sumur resapan), pemeliharaan pompa, penanganan banjir rob melalui NCICD, dan pengelolaan sistem polder," kata Dudi dalam diskusi virtual, Kamis, 28 Januari.

Gerebek Lumpur, kata Dudi merupakan pengerukan atau pengurasan lumpur di kali, sungai, dan waduk. Sehingga, daya tampung air pada musim hujan menjadi maksimal.

Pada tahun 2020, untuk waduk, jumlah yang sudah dikeruk sebanyak 23 waduk, dengan volume pengerukan 446.402,9 m3. Lalu, untuk pengerukan kali, total sebanyak 93 lokasi, dengan volume pengerukan 279.967,5 m3. 

Sementara itu, saluran penghubung yang sudah dikeruk sebanyak 390 saluran, dengan volume pengerukan 121.002,6 m3. "Itu untuk tahun 2020 ya, pada tahun-tahun sebelumnya juga sudah dilakukan pengerukan di lokasi lainnya,” ucapnya.

Sedangkan program sumur resapan dilakukan Pemprov DKI dengan unsur-unsur terkait di wilayah dan melibatkan masyarakat. 

Hingga 31 Desember 2020, telah tersedia 2.974 titik drainase vertikal di 777 lokasi, seperti di RPTRA, Gedung Pemda, Sekolah, Taman Kota, dan Masjid. Sumur resapan yang dibuat sampai akhir tahun 2020 belum mencapai target sebanyak 5.000 titik.

Kemudian, untuk penanganan banjir rob melalui NCICD, Dinas SDA DKI telah menentukan lokasi prioritas pembangunan tanggul pantai, yaitu Kamal Muara, Kali Blencong, Kali Adem-Muara Angke, Pantai Muara, Sunda Kelapa, dan Tanjung Priok. 

"Saat ini telah terbangun sepanjang 12,6 Km tanggul pantai dan akan terus dilanjutkan pembangunannya," ucapnya.

Selanjutnya, Pemprov DKI akan membangun dan merehabilitasi polder selama 2021-2022. Daerahnya berada di Kelapa Gading, Pulo Gadung, Cakung-Cilincing, Makassar, Cipayung, Penjaringan, Pademangan, dan Kembangan-Kedoya.

Selain itu, Dudi mengaku pihaknya terus memelihara pompa. Saat ini, ada 487 pompa stationer di 178 lokasi, serta 175 pompa mobile di 5 wilayah.