JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menyarankan warganya untuk memelihara ikan cupang demi mencegah demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan rumahnya.
Widyastuti mengaku, sebenarnya Pemprov DKI telah memiliki sejumlah kader juru pemantau jentik (jumantik) nyamuk demam berdarah di tiap RT.
Namun, selama pandemi COVID-19, para kader jumantik tidak terlalu memantau perkembangan jentik nyamuk di pemukiman rumah untuk menghindari penularan virus corona.
"Kalau penanganan DBD, kami sih saat ini memang kader jumantik tidak keliling karena menghindari kontak fisik," kata Widyastuti saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Januari.
Karena itu, Widyastuti meminta agar setiap rumah memiliki satu kader jumantik dari anggota keluarga. Widyastuti mengharapkan anak-anak muda menjadi kader jumantik.
Agar menjadi hal yang menarik dilakukan, Widyastuti mengimbau upaya pencegahan jentik nyamuk demam berdarah digabungkan dengan hobi yang tengah marak dilakukan, seperti memelihara ikan cupang.
"Nah, sekarang ini kan lagi musim ikan cupang. Ikan cupang itu rakus jentik nyamuk. Jadi, anak muda ayo pelihara ikan cupang. Jadikan itu sesuatu yang positif karena bisa membantu tidak ada jentik-jentik nyamuknya," ungkap WIdyastuti.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, tantangan penanganan kesehatan selain COVID-19 yang sering muncul di musim hujan adalah penyakit DBD. Banyak gedung hingga sekolah yang tidak dihuni akibat pembatasan kegiatan masyarakat. Hal ini mengakibatkan kondisi bangunan menjadi lembab dan mengundang nyamuk untuk bersarang.
Ada pun pencegahan DBD yang mesti dilakukan, masyarakat harus rutin secara mandiri memeriksa jentik nyamuk dan melakukan penanganan 3M plus tanpa ada petugas yang mendatangi rumah masing-masing. Caranya, menutup tempat penyimpanan air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang barang bekas.