JAKARTA - Potensi dana wakaf di Indonesia disebut sangat besar. Nilainya bahkan ditaksir mencapai Rp2.000 triliun per tahun.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang (GWNU) dan Brand Ekonomi Syariah, Selasa 26 Januari.
"Potensi wakaf sangat-sangat besar di negara kita. Potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun, dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp 188 triliun,” ujar Jokowi, dilansir dari Antara.
Jokowi menilai, wakaf tak hanya bertujuan untuk ibadah. Namun juga harus dikembangkan untuk menekan angka kemiskinan dan ketimpangan di dalam masyarakat.
Oleh sebab itu, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar cakupan pemanfaatan wakaf harus diperluas supaya bisa memberikan dampak signifikan bagi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat.
"Wakaf bukan hanya untuk meningkatkan kesadaran dan literasi ekonomi. Tetapiu sebagai upaya memperkuat rasa kepedulian dan solidaritas sosial untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan sosial di negara kita," tutur Jokowi.
BACA JUGA:
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, dana wakaf yang terkumpul dan disimpan di perbankan hingga Desember 2020 jumlahnya mencapai Rp328 miliar.
Selain wakaf berbentuk tunai, dana untuk proyek berbasis juga telah mencapai Rp597 miliar.
"Upaya ini sejalan dengan kami untuk terus meningkatkan instrumen pembiayaan yang berbasis syariah, yang semakin meningkat dan diminati masyarakat," ujar Ani, sapaan akrab Menkeu.
Ani menuturkan, pemerintah bersama stakeholder wakaf akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar semakin terliterasi untuk berwakaf.