Kisah Pembantaian 138 Intelektual Kirgistan oleh Stalin di Chong-Tash
Ata Beyit Memorial Complex. (Sumber: Wikimedia Commons: A. Savin)

Bagikan:

JAKARTA - Nama Joseph Stalin boleh jadi dikenal sebagai salah satu sosok yang ditakuti anak buah sekaligus lawan di medan perang. Salah satu saksi bisu dari kekejaman rezim totaliter yang dipimpinnya adalah Ata Beyit Memorial Complex.

Terletak di Desa Chong-Tash, Kirgistan, tempat bersejarah ini berjarak 25 kilometer di selatan ibu kota Bishkek. Kendati baru dibangun pada tahun 2000 atas inisiatif Presiden pertama Kirgistan Askar Akayev, tempat ini memiliki sejarah kelam sejak puluhan tahun lalu.

Mundur ke tahun 1924, Joseph Stalin yang saat itu baru berkuasa di Uni Soviet, memerintahkan pengasingan jutaan orang yang tidak pernah diketahui nasibnya. Di tahun 1938, Stalin melalui NKVD melakukan 'bersih-bersih' yang menjadi bagian dari 'The Great Purge', kampanye respirasi politik yang dijalankan Stalin pada tahun 1936-1938. Targetnya adalah minoritas nasional hingga intelektual yang dicurigai.

Dua hukuman menanti mereka yang terkena operasi ini, masuk Penjara Gulag atau dieksekusi mati. Di antara mereka ada arsitek alfabet latin Kirgistan Ksym Tynystanov, Issenali Arbayev yang menyiapkan alfabet Kirgistan pertama, peletak fondasi negara Kirgistan Yusup Abdrakhmanov, Bayali Isakeyev, Imanali Aydarbekov dan banyak lagi intelektual yang menjadi sasaran rezim Stalin. 

Puluhan tahun tidak ada kabarnya, di tahun 1991 keberadaan mereka yang hilang perlahan terkuak setelah seorang pengurus Komite Keamanan Negara RSK Krygyzstan mengungkap lokasi kuburan massal kepada putrinya, setelah Uni Soviet bubar. 

pembantaian

Korban pembersihan Stalin yang ditemukan tahun 1943 di Vinnytsia. (Sumber: Wikipedia Commons/Ukrainian American Youth Association)

Penggalian pun dilakukan di Desa Chong-Tash, termasuk di lokasi pembakaran batu bata di desa tersebut. Salah satu korban pembantaian massal yang berhasil diidentifikasi di sana adalah Torekul Aitmatov, ayah dari Chingiz Aitmatov yang tokoh kenamaan Uni Soviet dan Kirgistan.

Semua hasil penemuan dibawa ke kamar mayat forensi untuk diidentifikasi. Dari hasil penelitian arsip dan tes DNA, ditemukan bahwa 138 mayat, termasuk seorang perempuan. 

Diketahui, para korban dibunuh dengan menembakkan dua peluru ke tengkorak mereka dari belakang saat tangan mereka diikat di belakang punggung. Pemakaman resmi pun diadakan untuk para korban pada 30 Agustus 1991, sehari sebelum deklarasi kemerdekaan Kyrgyzstan.

Dengan partisipasi ribuan orang dan pemimpin politik, tempat di mana para intelektual dimakamkan diberi nama Kompleks Peringatan Ata Beyit, atas usulan penulis terkenal dunia Aitmatov.

Setelah kematian Stalin, nama semua intelektual Kirgistan yang dieksekusi, 40 di antaranya adalah negarawan dan ahli bahasa, serta orang-orang yang melaksanakan proyek penting di bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan dipulihkan.

Kini, Ata Beyit menjadi salah satu destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke Kirgistan. Sebuah museum yang dibangun di kompleks tersebut memajang koin, sepatu, dokumen, kliping koran, foto, dan identitas yang digali dari kuburan massal dan biografi para korban.

"Komplek ini telah berubah menjadi pusat spiritual dengan kunjungan mahasiswa, turis dan delegasi resmi. Ini merupakan upaya untuk mewariskan semangat 138 intelektual yang dimakamkan di sini, kepada generasi berikutnya," kata Kepala Ata Beyit Memorial Complex Gulnara Tursunbekova seperti melansir Anadolu Agency.