Bagikan:

JAKARTA - Sejak pandemi COVID-19 menyengat planet bumi pada Maret tahun lalu, seluruh sektor bisnis lumpuh, termasuk industri musik.

Berbagai inovasi kemudian dilakukan, seperti konser online, konser drive thru, dan masih banyak lainnya. Tetapi nyatanya tidak ada yang dapat menggantikan sensasi menonton konser tatap muka. Saat ini, para musisi mulai tampil dengan sistem rekaman. Tetapi tetap saja, tidak ada yang seindah ketika mereka bertemu dengan audiens secara langsung.

The Flaming Lips, band asal Oklahoma menemukan solusi untuk mengatasi kerinduan mereka akan live music. Pada 11 Juni 2020, band ini tampil dalam acara The Late Show of Stephen Colbert.

Tampil di studio, The Flaming Lips melakukan adaptasi dengan manggung dalam sebuah gelembung. Uniknya, penonton yang berkesempatan menyaksikan band ini juga masuk ke dalam gelembung.

Interaksi penonton di studio dengan The Flaming Lips memang terbatas karena gelembung, tetapi mereka tetap bernyanyi Race For the Prize dengan prima.

Menilik kolom komentar video penampilan The Flaming Lips tersebut, warganet memuji cara band tampil. Salah satunya berkata, menggunakan gelembung adalah cara yang unik dan cocok sebagai edukasi tentang pembatasan sosial.

Konser Perdana dengan Konsep Serupa

Pada Jumat, 22 Januari 2021, The Flaming Lips mengadakan World’s First Space Bubble Concert atau konser gelembung pertama di dunia. Pelantun Do You Realize?? itu menggunakan loop bubble di mana penonton bisa menyaksikan band favorit mereka dengan aman. Pihak promotor menyediakan 100 gelembung termasuk untuk para anggota The Flaming Lips.

Melalui sejumlah video yang diunggah penggemar di media sosial, The Flaming Lips menyanyikan beberapa lagu hits mereka, antara lain Race For the Prize, She Don’t Use Jelly, Yoshimi Battles The Pink Robots Pt.1, dan lainnya.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya dari mana asal muasal kehadiran gelembung sebagai konsep konser mereka. ternyata, ide ini diinisiasi pentolan The Flaming Lips, Wayne Coyne di hari pertama lockdown.

Pada wawancaranya dengan Consequence of Sound tahun lalu, Coyne berkata, “Saya membuat gambar kartun kecil. Saya menggambar diri saya. (Gambar) itu adalah The Flaming Lips di tahun 2019, dan hanya saya satu-satunya yang berada di dalam gelembung di atas panggung.”

Kemudian ketika dia menggambar The Flaming Lips di tahun 2020, Wayne Coyne dan anggota lainnya berada di dalam gelembung. “Apakah ini aneh?” katanya saat itu.

Bersama anggota bandnya, Coyne berdiskusi tentang konsep tampil di dalam gelembung. Sebelum mengadakan konser bersama Criterion, The Flaming Lips melakukan berbagai percobaan, termasuk tampil di acara televisi Stephen Colbert dan Jimmy Fallon.

Coyne ingat saat booking talent dari acara Colbert menghubunginya untuk tampil tapi dengan konsep penampilan dari rumah. Musisi berusia 60 tahun ini menunjukan sketsanya kepada tim dan mereka ingin mencobanya.

Seluruh gelembung yang digunakan The Flaming Lips dikirim dari China. Tetapi, karena tidak bisa menunggu lama, tim Colbert mulai membeli gelembung dari berbagai toko online. Hasil akhirnya, ada 20 orang di studio termasuk beberapa penonton yang bisa menyaksikan The Flaming Lips dalam gelembung.

Ketika mereka tampil di televisi, proses adaptasi dilakukan. Penonton pun tidak sadar dengan tanda X yang harus mereka pijak, tapi perlahan mereka  mengerti alurnya.

Konser Masa Depan

“Bagi saya secara pribadi, saya pikir streaming tidak bekerja begitu baik, (streaming) tidak memenuhi kekosongan ketika pergi ke konser. Ya, itu tidak seperti pergi ke konser. Hal yang saya temukan saat streaming terlihat canggung, mereka tidak terdengar bagus, dan saya tidak tahu jika itu sudah bekerja dengan baik,” kata Wayne Coyne.

The Flaming Lips menemukan sebuah inovasi yang bisa membuat mereka tampil seperti di konser. Pada awalnya mereka hanya mampu bertahan beberapa menit di dalam gelembung, kini mereka bisa membawa set 80 menit dalam penampilannya.

“Saya merasa konser kami, apa yang kami lakukan, sejujurnya lebih aman daripada pergi ke supermarket. Anda pergi ke supermarket dan beberapa orang mengenakan masker, tetapi sebagian lainnya berlaku seperti tidak apa-apa. Anda tidak bisa melakukan apapun,” kata Coyne.

The Flaming Lips sendiri dikenal sebagai band yang selalu menggunakan gebrakan baru dalam penampilan mereka dan hal ini juga berlaku di tengah pandemi COVID-19. Coyne dkk berusaha untuk membuat konser mereka sebagai lingkungan yang aman. 

The Flaming Lips berpikir, jika mereka terus tampil seperti ini sebanyak 3-4 kali, mereka akan merasa letih. Tetapi Coyne ingat, ada banyak penonton yang memiliki keluarga. The Flaming Lips rela menggunakan konsep gelembung seperti ini agar penonton bisa menyaksikan konser dengan rasa aman.