JAKARTA - Kirgistan, salah satu negara di kawasan Asia Tengah, ternyata menjadi salah satu pusat pertambangan kripto di dunia. Dengan memanfaatkan sumber daya air yang melimpah, para penambang kripto di negara ini mampu menghasilkan pendapatan yang besar, sekaligus membayar pajak kepada pemerintah.
Menurut laporan media lokal 24KG, kementerian keuangan Kirgistan melaporkan bahwa mereka telah mengumpulkan pendapatan pajak senilai 900.000 dolar AS (Rp13,9 miliar) dari para penambang kripto dalam 11 bulan pertama tahun 2023. Ini termasuk bulan Agustus yang sangat menguntungkan, di mana para penambang membayar pajak sekitar 132.000 dolar AS (Rp2 miliar) kepada negara.
Data kementerian tersebut tampaknya menunjukkan pertumbuhan aktivitas pertambangan kripto di Kirgistan. Laporan itu juga mencatat bahwa pembayaran pajak terkait penambangan kripto "mulai tumbuh aktif pada kuartal kedua tahun ini." Pembayaran pajak bulan Februari sekitar 8.300 dolar AS (Rp128,2 juta), dengan pendapatan melonjak pesat pada bulan April.
BACA JUGA:
Penambang Gunakan Listrik Tenaga Air
Menteri Energi Kirgistan, Taalaibek Ibraev, menyatakan bahwa sebagian besar "farm" pertambangan kripto di Kirgistan "terafiliasi dengan pemilik pembangkit listrik tenaga air kecil." Dia sebelumnya mengatakan bahwa "listrik yang dihasilkan" oleh sebagian besar pembangkit listrik "digunakan untuk kebutuhan negara sendiri." Namun, dia mengakui bahwa banyak pemilik pembangkit listrik bekerja dengan perusahaan pertambangan kripto "secara kontraktual."
Terlepas dari itu, para penambang kripto telah melihat dengan sangat antusias lokasi-lokasi di Kirgistan dalam beberapa tahun terakhir. Sebagaimana Costa Rica dan Paraguay, Kirgistan menghasilkan sebagian besar listriknya dari jaringan sungainya. Kombinasi daya seperti ini sangat ideal untuk operasi penambangan kripto yang ramah lingkungan mereka.
International Trade Administration, sebuah badan pemerintah Amerika Serikat yang bertugas untuk mempromosikan perdagangan internasional, menyebutkan bahwa Kirgistan "mempunyai potensi tenaga air yang luar biasa." Badan tersebut menyatakan sekitar 142 miliar kWh energi dapat diproduksi di negara ini, "dengan hanya 10% yang telah dimanfaatkan."
International Trade Administration menambahkan: "Tenaga air menyumbang sebagian besar listrik yang dihasilkan di Republik Kirgistan (hampir 90 persen)." Kirgistan tidak hanya menarik perhatian para penambang kripto, tetapi juga para pelaku industri keuangan digital lainnya.