Bagikan:

JAKARTA - Mantan ibu negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump tengah mendirikan kantor pasca-Gedung Putih di Palm Beach, Florida. Hal tersebut disampaikan oleh dua sumber yang mengetahui rencananya.

Mengutip CNN, Kamis 28 Januari 2021, niatnya membangun kantor tersebut untuk mempertahankan Be Best, kata salah satu sumber. Be Best didirikan Melania Trump untuk membantu anak-anak saat ia menjabat sebagai ibu negara. Selama berada di Gedung Putih, Be Best hadir sebagai inisiatif tiga pilar yang luas, yang terdiri dari kesehatan dan kesejahteraan anak, keamanan daring, dan pencegahan perundungan di media sosial serta dampak krisis opioid pada anak.

Melania sedikit membantu mengklarifikasi atau memperluas platformnya selama di Gedung Putih, sering kali berminggu-minggu berada di antara acara publik Be Best.

Kantor pasca-Gedung Putih oleh Melania Trump akan terdiri dari tiga anggota yang dulunya adalah staf Gedung Putih era Donald Trump. Hayley D'Antuono, yang menjabat selama empat tahun sebagai direktur operasi dan pengawas perjalanan ibu negara dan sekarang menjadi kepala staf Melania Trump.

Selain itu, ada Mary "Casey" Finzer adalah asisten staf tingkat rendah untuk Melania Trump saat menjabat sebagai ibu negara. Salah satu tugasnya termasuk mengamankan stok "lemari hadiah" Melania Trump, menurut sebuah sumber, di mana barang-barang hadiah disimpan dan dibungkus untuk didistribusikan di sekolah atau acara rumah sakit. Finzer sekarang menjadi bagian dari tim operasional dan administratif kantor Melania Trump.

Marcia Kelly, yang menjabat sebagai penasihat senior Melania Trump yang tidak dibayar ketika dia masih di Gedung Putih, juga tetap berada di kantor pasca-Gedung Putih. Meski demikian tidak jelas apakah dia sekarang akan menerima gaji atau tidak.

Kedua sumber menunjukkan kantor Melania Trump bekerja di luar klub pribadi Donald Trump, Mar-a-Lago, yang juga merupakan tempat tinggal utama. Melania Trump sedang mencari ruang perkantoran terpisah di kawasan Palm Beach.

Saat keluar dari Gedung Putih, Melania meninggalkan 47 persen orang yang memiliki pandangan yang tidak menyenangkan tentangnya. Jajak pendapat, yang dilakukan oleh SSRS/CNN menempatkan angka masyarakat yang menyukai Melania di 42 persen, dengan 12 persen dari mereka merasa tidak yakin tentang perasaan mereka terhadapnya. 

Angka favorit tertinggi Melania adalah pada Mei 2018, yaitu 57 persen. Saat itu ia hadir di makan malam kenegaraan pertama. Selain itu juga tercatat kehadiran Melania yang disukai adalah ketika ia hadir di pemakaman mendiang ibu negara Barbara Bush di Texas. Melania pergi ke pemakaman tanpa Donald Trump.

Namun, pada Desember 2018, opini publik tentang Melania Trump turun dua digit setelah perjalanan solonya ke Afrika. Pada saat itu, kesukaan terhadap Melania Trump berada di angka 43 persen dan 36 persen untuk orang-orang yang tidak menyukainya.

Jumlah orang yang menyukai Melania saat ini sebenarnya lebih tinggi daripada Donald Trump yang memiliki angka 33 persen. Sementara di Partai Republik, angka kesukaan terhadap Melania lebih tinggi yaitu 84 persen, daripada Trump yaitu 79 persen dan mantan wakil presiden AS Mike Pence yaitu 72 persen.