Bagikan:

JAKARTA - Sehari lagi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) akan diselenggarakan. Hal ini juga berarti Donald Trump dan Melania Trump akan segera meninggalkan posisi yang telah dipegang selama 4 tahun.

Ketika Melania Trump bersiap keluar dari Gedung Putih, ia justru memiliki angka kesukaan masyarakat yang rendah selama masa jabatannya sebagai ibu negara. Hal tersebut menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh CNN.

Dikutip, Selasa, 19 Januari, 47 persen orang memiliki pandangan yang tidak menyenangkan tentang Melania. Jajak pendapat, yang dilakukan oleh SSRS/CNN menempatkan angka masyarakat yang menyukai Melania di 42 persen, dengan 12 persen dari mereka merasa tak yakin tentang perasaan mereka terhadap ibu negara.

Angka favorit tertinggi Melania adalah pada Mei 2018, yaitu 57 persen. Saat itu ia hadir di makan malam kenegaraan pertama. Selain itu juga tercatat kehadiran Melania yang disukai adalah ketika ia hadir di pemakaman mendiang ibu negara Barbara Bush di Texas. Melania pergi ke pemakaman tanpa Presiden Donald Trump.

Namun, pada Desember 2018, opini publik tentang Melania Trump turun dua digit setelah perjalanan solonya ke Afrika. Pada saat itu, kesukaan terhadap Melania Trump berada di angka 43 persen dan 36 persen untuk orang-orang yang tidak menyukainya.

Jumlah orang yang menyukai Melania saat ini sebenarnya lebih tinggi daripada Presiden Trump yang memiliki angka 33 persen. Sementara di Partai Republik, angka kesukaan terhadap Melania lebih tinggi yaitu 84 persen, daripada Presiden Trump yaitu 79 persen dan Wakil Presiden Mike Pence yaitu 72 persen.

Ibu negara terdahulu

Opini publik tentang Melania Trump saat dia meninggalkan Gedung Putih jauh di bawah opini publik pendahulunya. Menurut jajak pendapat CNN/ORC pada Januari 2017, Michelle Obama meninggalkan Gedung Putih dengan angka 69 persen, yang merupakan angka yang sama dengan saat dia masuk Gedung Putih delapan tahun sebelumnya.

Peringkat perpisahan Laura Bush juga sebagian besar positif, meskipun suaminya tidak populer pada saat itu. Pada 2009, jajak pendapat CNN/ORC menunjukkan angka kesukaan terhadap Laura Bush 67 persen saat meninggalkan Gedung Putih. Sementara suaminya George W. Bush hanya 35 persen.

Hillary Clinton juga mengalahkan Melania Trump sebagai ibu negara yang lebih disukai. Dalam jajak pendapat CNN/USA Today/Gallup pada November 2000, tepat sebelum Clinton keluar, angka favoritnya mencapai 56 persen, empat belas poin persentase lebih tinggi dari Trump. 

Ibu negara mendatang

Melania Trump diketahui tidak bertemu Ibu Negara selanjutnya, Jill Biden. Selain tidak melakukan kontak dengan Jill Biden, Melania juga belum mendirikan kantor baru untuk melanjutkan programnya, yaitu 'Be Best' setelah dia berada di Washington. Sama seperti suaminya, Melania dituduh melepaskan tanggung jawab yang terkait dengan peran resminya. 

Meski tidak ada kesempatan untuk bertemu Melania Trump, Jill Biden telah memiliki rencananya sendiri. Jill Biden sudah merencanakan prioritasnya yang berhubungan dengan militer.

"Pada 2011, Michelle Obama dan saya meluncurkan Joining Forces untuk mendukung anggota dinas militer, veteran, keluarga mereka, pengasuh, dan orang yang selamat," kata Jill Biden lewat akun Twitter-nya. “Sebagai ibu militer, saya sangat bangga dengan pekerjaan ini dan tidak sabar untuk memulainya dengan tim Gedung Putih.”

Ketika Trump secara terbuka menuding adanya kecurangan pada Pemilu AS 2020 dan berpegang teguh pada harapan palsu untuk tetap tinggal di Gedung Putih, Melania Trump telah mengemasi barang-barang untuk pindah. Hal tersebut disampaikan oleh berbagai sumber yang telah mengamati aktivitas Trump sejak akhir November.

Melania sudah setengah jalan menyelesaikan tugas pengiriman barang baik ke Mar-a-Lago atau ke penyimpanan, setelah sedikit demi sedikit mengawasi perpindahan selama berminggu-minggu. Staf tempat tinggal harus membantu pengemasan dan memfasilitasi logistik pengepakan tanpa menimbulkan kemarahan Trump, yang saat itu benar-benar yakin dia akan tetap tinggal.