Melania Trump Mengaku Menjadi Korban dari Umpatan Kemarahan Warga AS Terkait Serangan Capitol
Melania Trump (Instagram/flotus)

Bagikan:

JAKARTA - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump Senin tadi mengatakan dirinya menjadi korban dari "gosip cabul" dan "serangan pribadi yang tak beralasan" akibat beragam tanggapan yang mengalir deras atas terjadinya kerusuhan di Gedung Capitol yang dipicu suaminya, Presiden Donald Trump.

"Saya kecewa dan kecewa dengan apa yang terjadi pekan lalu," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Huffpost. "Saya merasa memalukan bahwa di sekitar peristiwa tragis ini telah ada gosip yang cabul, serangan pribadi yang tidak beralasan, dan tuduhan palsu yang menyesatkan kepada saya. Ini tidak boleh digunakan untuk keuntungan pribadi," beber Melania.

Salah satu "serangan" itu datang dari mantan ajudan sekaligus sahabat Melania Trump, Stephanie Winston Wolkoff. Akhir pekan lalu, Wolkoff membuat sebuah tulisan pedas di The Daily Beast.

"Itu adalah serangan terhadap kemanusiaan dan demokrasi kita yang hebat," kata Wolkoff. "Sayangnya, presiden dan ibu negara kita hanya memiliki sedikit --jika tidak mau dibilang nihil-- terhadap keduanya [kemanusiaan dan demokrasi]," ujarnya.

Wolkoff, yang pernah menulis buku tentang hubungannya dengan ibu negara, membeberkan banyak hal terkait Melania maupun Trump. "Mereka dengan sadar menyetujui kebohongan dan kebohongan beracun, terselubung sebagai kebenaran," katanya. 

Menyusul jejak Wolkoff, ajudan utama Melania Trump saat ini, Stephanie Grisham juga mengundurkan diri minggu lalu. Menurutnya, ibu egara tidak membahas peran suaminya dalam menghasut massa yang menyerang Capitol. Sementara ia mencoba berperan sebagai pembawa damai. 

“Bangsa kita harus memulihkan kehidupan sipil,” katanya. “Jangan salah tentang itu, saya benar-benar mengutuk kekerasan yang telah terjadi di Gedung Kongres kita. Kekerasan tidak pernah bisa diterima," pungkasnya.