Pj Gubernur DKI Heru Budi Tegaskan JIS Bukan Direvitalisasi Tapi Penyempurnaan
Jakarta International Stadium (JIS)/DOK: Wardhany Tsa Tsia-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku tak mengetahui isu pebaikan Jakarta International Stadium (JIS) diseret ke ranah politik. Heru juga tak mau ambil pusing soal polemik ini.

"Saya enggak tahu. Tahunya kerja," kata Heru, Selasa, 11 Juli. 

Heru menilai JIS merupakan stadion yang sudah berfungsi dengan baik. Hanya saja, menurutnya JIS perlu disempurnakan. Mengingat, pemerintah menjadikan JIS sebagai opsi venue Piala Dunia U-17.

"Sebenarnya kalimatnya bukan revitalisasi, tapi penyempurnaan. JIS yang sudah bagus, sudah baik, sarana dan prasarana di lingkungan sekitarnya kita perbaiki. JIS bagus kok. Ya, memang, kebutuhan untuk masuk menonton, kebutuhan masyarakat untuk akses keluar dan transportasi ya kita siapkan," urainya.

Sebelumnya, juru bicara bakal calon presiden Anies Baswedan, Surya Tjandra menuding rencana perbaikan JIS oleh sejumlah menteri Presiden Joko Widodo sangat berbau politik.

Menurut Surya, kedatangan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Erick Thohir meninjau JIS dan langsung menetapkan rencana renovasi lebih seperti bagian dari rencana politisasi dibanding untuk pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U-17.

Hal ini, kata Surya, tampak dari hasil inspeksi pemerintah yang lebih menonjolkan rencana perbaikan rumput dengan mengundang kontraktor rumput ke stadion di Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut.

“Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan” kata Surya dalam keterangannya, Rabu, 5 Juli.

Menurut mantan politikus PSI ini, seharusnya yang bisa menilai tersebut layak apa tidak adalah FIFA. Justru dianggap tidak etis ketika seseorang yang memiliki kepentingan bisnis diminta untuk memberikan evaluasi.

“Yang jelas punya kepentingan bisnis. Jadi apa hasil evaluasinya bisa dipercaya? Secara metode kok bisa rumput yang di-sampling, justru yang di luar garis batas pertandingan?” tandasnya.