JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan alasan dirinya lebih memilih untuk membangun rumah susun (rusun) baru daripada menyerahkan Kampung Susun Bayam (KSB) kepada warga Kampung Bayam untuk dihuni.
Heru meminta pengertian bahwa KSB dikelola oleh BUMD PT Jakarta Propertindo yang juga mengelola Jakarta International Stadium (JIS). Jakpro sebagai perusahaan daerah, menurut Heru, tak bisa menyerahkan hunian untuk disewa warga begitu saja.
"Saya kan harus mendengar aspirasi masyarakat. Saya juga harus menghargai Jakpro selaku pemilik bangunan. Menjalankan perseroan itu ada kaidah, ada aturan, harus menjaga akuntabilitas yang baik," kata Heru di Tambora, Jakarta Barat, Jumat, 26 Januari.
Heru mengklaim penawaran untuk dibuatkan rumah susun pada lokasi yang tak jauh dari KSB adalah bentuk perhatian pemerintah kepada warga Kampung Bayam.
Selagi menunggu pembangunan selesai, warga Kampung Bayam juga dipersilakan menghuni rusun lain sementara waktu.
"Maka saya memberikan beberapa alternatif, bisa ditempatkan di (Rusun) Nagrak, di (Rusun) Pasar Rumput, dan kami akan bangun kembali rusun di sekitar sana (KSB). Sehingga, silahkan warga memilih," ucap Heru.
KSB didirikan dan diresmikan oleh Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022. Saat itu, Anies membangun KSB untuk dihuni warga Kampung Bayam yang terdampak penggusuran atas pembangunan JIS.
Polemik antara warga Kampung Bayam dan Pemprov DKI dimulai sejak Anies tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mulanya, warga Kampung Bayam belum diperkenankan menghuni KSB lantaran tak sepakat dengan besaran tarif sewa yang dipatok PT Jakpro selaku BUMD DKI yang mengelola.
Penyelesaian soal tarif berujung buntu. Masalah baru, Pemprov DKI dan Jakpro kini berdalih bahwa KSB akan diperuntukkan sebagai hunian para pekerja operasional JIS. Sementara, warga tetap menuntut agar mereka bisa tinggal di KSB.
Akhirnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memutuskan untuk membangun rumah susun baru yang nantinya bisa dihuni oleh warga terdampak penggusuran pembangunan JIS tersebut. Pembangunan akan dimulai tahun 2025.
BACA JUGA:
"Kami terus berdiskusi untuk bisa mendapatkan solusi yang tepat dan terbaik. Maka dari itu, pemerintah daerah akan membangun rumah susun di sekitar kecamatan Priok, kurang lebih bisa 150 sampai 200 unit, untuk siapa? Untuk warga terprogram dan warga Kampung Bayam," kata Heru di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari.