Bagikan:

JAKARTA - Warga Kampung Bayam mengaku heran dengan rencana Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang akan membuatkan rumah susun (rusun) baru sebagai pengganti Kampung Susun Bayam (KSB).

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furqon memandang, KSB didirikan sejak awal untuk warga Kampung Bayam. Heru, menurut Furqon, tak perlu mengalokasikan anggaran untuk membangun rusun baru.

"Sekarang mengeluarkan anggaran lagi? Yang dimaksud ini untuk apa, sih? Ini kan sudah jelas untuk warga Kampung Bayam," kata Furqon kepada wartawan, Kamis, 25 Januari.

Furqon mengaku pihaknya tak menentang Heru untuk mendirikan rusun baru. Hanya saja, lebih baik rusun yang baru akan dibangun di Tanjung Priok tersebut diperuntukkan warga lainnya.

"kan Kampung Bayam sudah ada tempatnya di sini (Kampung Susun Bayam). Di situ ada Kampung Walang, ada kampung ITC, itu kampung-kampung yang harus ditata Oleh PJ Gubernur," tegas Furqon.

KSB didirikan dan diresmikan oleh Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022. Saat itu, Anies membangun KSB untuk dihuni warga Kampung Bayam yang terdampak penggusuran atas pembangunan JIS.

Polemik antara warga Kampung Bayam dan Pemprov DKI dimulai sejak Anies tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mulanya, warga Kampung Bayam belum diperkenankan menghuni KSB lantaran tak sepakat dengan besaran tarif sewa yang dipatok PT Jakpro selaku BUMD DKI yang mengelola.

Jakpro menawarkan sewa KSB dengan tarif umum, sementara warga menginginkan tarif terprogram yang lebih murah. Karena itu, sebagai solusi sementara, pemerintah menawarkan agar mereka menghuni rusun lain yang ada di wilayah Jakarta Utara, yakni Rusun Nagrak.

Penyelesaian soal tarif berujung buntu. Pemprov DKI dan Jakpro kini berdalih bahwa KSB akan diperuntukkan sebagai hunian para pekerja operasional JIS. Sementara, warga tetap menuntut agar mereka bisa tinggal di KSB.

Akhirnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memutuskan untuk membangun rumah susun baru yang nantinya bisa dihuni oleh warga terdampak penggusuran pembangunan JIS tersebut.

"Kami terus berdiskusi untuk bisa mendapatkan solusi yang tepat dan terbaik. Maka dari itu, pemerintah daerah akan membangun rumah susun di sekitar kecamatan Priok, kurang lebih bisa 150 sampai 200 unit, untuk siapa? Untuk warga terprogram dan warga Kampung Bayam," kata Heru di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari.