Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta nantinya untuk menangani relokasi warga pemilik bangunan liar di sekitar Jakarta International Stadium (JIS).

Pada hari ini, ratusan bedeng di sekitar JIS mulai dibongkar oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku pemilik lahan.

Mengingat masa jabatannya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada 16 Oktober mendatang, Riza meminta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono selaku Pj Gubernur DKI terpilih untuk menindaklanjuti penanganan warga terdampak tersebut.

"Semua kewenangan itu kan berpindah, ya. Pak Anies berhenti, kewenangannya berpindah, kewenangan ada di Pj Gubernur. Pak Heru yang akan tahu langkah-langkah penanganannya seperti apa," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 11 Oktober.

Lagipula, kata Riza, Heru sebelumnya pernah menjadi pejabat Pemprov DKI Jakarta, yakni Wali Kota Jakarta Utara dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Sehingga, ia percaya Heru mampu mengatasi masalah warga, termasuk kebutuhan hunian bagi warga pemilik bangunan liar yang terdampak pembangunan infrastruktur.

"PJ Gubernur, Pak Heru itu kan bukan orang baru, dia orang lama. Sudah sangat mengerti berbagai kompleksitas masalah yang ada di DKI, daerah padat permukiman yang masih kumuh. Beliau juga sudah mengerti, apalagi pernah jadi wali kota. Secara detail, beliau mengerti dan beliau tahu tahapan-tahalan penyelesaian," jelas dia.

Sebagai informasi, KAI telah melakukan pembongkaran bangunan liar di sepanjang rel kereta dekat JIS. Pembongkaran bangunan di antara Stasiun Commuter Line Ancol dan Stasiun Tanjung Priok ini dilakukan untuk mendukung pembangunan stasiun KRL temporary di kawasan JIS.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa mengklaim bahwa tidak ada penolakan yang datang daei pemilik 254 bedeng yang kini dibongkar. Sehingga, KAI tidak melakukan penggusuran paksa.

"Seperti yang kita lihat memang tidak ada penertiban, sehingga kita tidak menempatkan alat berat hari ini. Kalau kita bisa lihat, semua warga sangat kooperatif sejak kemarin kita lihat sudah mulai proses pengosongan," kata Eva.

Eva menuturkan, sebelum pembongkaran, pemilik bedeng telah mengosongkan barang-barangnya. Mengingat, KAI sudah mengeluarkan surat pemberitahuan pembongkaran sejak beberapa waktu lalu.

Lalu, ada rencana relokasi warga oleh pemerintah setempat. "Hari ini kita bantu untuk melakukan proses perpindahannya barang-barangnya karena ada warga yang katanya mau ke rusun. Lebih lengkapnya nanti tanyakan ke Pemkot (Jakarta Utara)," urai Eva.