JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah melakukan pembongkaran bangunan liar di sepanjang rel kereta dekat Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Pembongkaran ini dibantu dengan personel TNI dan Polri.
Di kawasan Kampung Bambu dan sebagian Kampung Bayam, petugas menggunakan peralatan seadanya dalam membongkar bangunan semi permanen bermaterial kayu tersebut.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa mengklaim bahwa tidak ada penolakan yang datang daei pemilik 254 bedeng yang kini dibongkar. Sehingga, KAI tidak melakukan penggusuran paksa.
"Seperti yang kita lihat memang tidak ada penertiban, sehingga kita tidak menempatkan alat berat hari ini. Kalau kita bisa lihat, semua warga sangat kooperatif sejak kemarin kita lihat sudah mulai proses pengosongan," kata Eva kepada wartawan, Selasa, 11 Oktober.
Eva menuturkan, sebelum pembongkaran, pemilik bedeng telah mengosongkan barang-barangnya. Mengingat, KAI sudah mengeluarkan surat pemberitahuan pembongkaran sejak beberapa waktu lalu.
"Hari ini terlihat hampir semua bangunan dikosongkan, tapi memang masih ada warga yang membutuhkan bantuan untuk membangun barang yang sudah dikeluarkan dari rumah tersebut," ujar Eva.
"Pengosongan sudah dilakukan secara mandiri, sehingga kami tinggal melakuka proses pembersihan areanya," lanjutnya.
Beberaap hari lalu, memberi ultimatum kepada pemilik bedeng untuk membongkar bangunan liarnya yang terletak di dekat kawasan Jakarta International Stadium (JIS) paling lambat Senin, 10 Oktober.
Hal ini tertuang dalam surat peringatan ketiga (SP 3) yang dilayangkan PT KAI kepada para warga Kampung Bambu, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
BACA JUGA:
Dalam surat itu, disebutkan bahwa pembongkaran bangunan di lahan milik PT KAI antara Stasiun Commuter Line Ancol dan Stasiun Tanjung Priok ini dilakukan untuk mendukung pembangunan stasiun KRL temporary di kawasan JIS.