Bagikan:

JAKARTA - Partai NasDem membalas pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyinggung soal bendera Belanda yang dirobek warna birunya oleh pejuang di masa lalu. NasDem menegaskan, PDIP tidak perlu membuat kegaduhan dengan menyindir keputusan partai lain. 

Diketahui, Hasto menyebut soal "biru" lepas dari pemerintahan Jokowi lantaran telah mencalonkan capres sendiri. Sementara, NasDem telah memilih untuk mencalonkan Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

"Jangan saling membuat kegaduhan, tak usahlah kita saling menyindir, saling menuding, sok paling loyal," ujar Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, Selasa, 11 Oktober. 

Menurut Ali, Hasto tidak perlu merasa partainya paling setia kepada Jokowi. Padahal, PDIP pun menganggap Jokowi hanya sebagai petugas partai dan sering mengkritik pemerintahan. 

"Apa PDIP mendengar suara Jokowi? Bukankah PDIP menempatkan Pak Jokowi sebagai petugas partainya? Kita tahu lah bagaimana kader-kader mereka (PDIP) memperlakukan pemerintahan Pak Jokowi seperti apa. Mengkritik seperti apa, mengata-ngatai Pak Jokowi seperti apa. Apa itu disebut etika?," kata Ali.

Ali pun mengingatkan Hasto bahwa setiap partai politik memiliki hak dan kedaulatannya sendiri untuk menentukan arah dan pilihan capres. Menurutnya, tepat atau tidak tepatnya pilihan NasDem bukan PDIP yang menanggung. Sehingga, kata Ali, tidak perlu bertindak seolah-olah mewakili rakyat. 

"Kalau yang dilakukan Partai NasDem ini tidak sesuai dengan kehendak rakyat, ya kami akan menanggung, bukan PDIP. Jangan sok mewakili masyarakat lah,” tegas Ali.  

Ali juga menegaskan, bahwa NasDem bukan anak buah PDIP yang menunggu arahan siapa yang seharusnya diusung. Lagipula, kata dia, saat NasDem menyatakan mendukung Jokowi pada pilpres-pilpres lalu bukan karena PDIP melainkan figur Jokowi sendiri.  

"Kami ini berada di koalisi bukan karena PDIP, karena Pak Jokowi,” tutup Ali.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap tentang warna "biru" pada bendera Belanda yang dirobek pejuang pada masa lalu. 

Dia lantas menyinggung ada bendera biru lainnya yang kini mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai presiden. Diduga, Hasto menyindir NasDem sebab saat ini yang berada di pemerintahan adalah partai besutan Surya Paloh itu, bukan Demokrat. 

"Biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru," ujar Hasto dalam perayaan HUT TNI Tahun 2022 di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Minggu, 9 Oktober. 

Hasto pun menyebut bahwa bendera 'biru' itu kini juga terlepas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena sudah mencalonkan orang lain. 

"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," kata Hasto.