JAKARTA - Partai NasDem bereaksi terhadap aksi relawan Jokowi yang meminta agar menteri di Kabinet Indonesia Maju yang berasal dari Partai NasDem lengser.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, sikap relawan Jokowi itu sangat berlebihan. Sebab, NasDem masih berkomitmen membantu Pemerintahanan Jokowi hingga 2024 mendatang.
"Relawan tersebut terlalu berlebihan. Karena menurut saya, perjalanan Partai NasDem berkoalisi insya Allah akan selalu memegang teguh nilai-nilai dalam kesepakatan dalam koalisi itu sendiri,” ujar Ahmad Ali, Selasa, 10 Oktober.
Ali menilai Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga sudah bersahabat sejak lama. Sehingga, NasDem akan selalu memegang teguh nilai-nilai yang telah disepakati sebelumnya meski telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.
“Partai NasDem khususnya Surya Paloh adalah sahabat dari Pak Jokowi, mulai dari 2014 dan insya Allah pada 2024,” ujar Ali.
Sebelumnya, sejumlah relawan Jokowi meminta seluruh menteri dari Partai NasDem mundur. Permintaan ini muncul usai partai besutan Surya Paloh itu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
“Kami meminta kepada Bapak Presiden untuk segera memberhentikan para menteri yang berasal dari Partai Nasdem,” ujar perwakilan relawan Jokowi, Fredi Moses Ulemlem, di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 10 Oktober.
BACA JUGA:
Fredi bilang, ada dua alasan yang mendasari permintaan relawan Jokowi meminta agar kader Partai NasDem di dalam Kabinet Indonesia Maju mundur.
Pertama, pengusungan Anies dilakukan di masa berkabung pasca-tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober. Kedua, Anies berstatus sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi gelaran Formula E yang tengah didalami oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kami meminta agar visi-misi Bapak Presiden Joko Widodo salah satunya adalah pemberantasan korupsi, agar kasus Formula E agar dapat dituntaskan,” ujar Fredi.