JAKARTA - Sebuah lukisan berharga yang dijarah dari seorang bangsawan Polandia pada tahun 1940 oleh Nazi Jerman, ditemukan di Jepang dan telah dikembalikan ke Polandia, menurut Kedutaan Besar Polandia di Jepang dan perusahaan lelang seni yang berbasis di Tokyo.
Tidak dijelaskan bagaimana lukisan berjudul 'Madonna and Child' karya pelukis Era Barok Italia Alessandro Turchi menjadi mantan pemiliknya yang berkebangsaan Jepang. Namun pada akhir Mei lalu, karya seni itu diserahkan ke Kedutaan Besar Polandia di Tokyo, secara sukarela.
Mainichi Auction Inc. yang berbasis di Tokyo mengatakan, mereka telah menerima permintaan dari mantan pemilik lukisan itu untuk menjualnya di lelang pada musim gugur 2021, mengunggah fotonya di situs web mereka, menilai karya seni itu sekitar 3 juta yen (21.000 dolar AS).
Berselang waktu, kementerian Polandia kemudian menghubungi perusahaan lelang tersebut, sebelum lelang yang dijadwalkan pada akhir Januari 2022 lalu.
Pihak berwenang Polandia awalnya mengatakan, beberapa detail lukisan itu tidak sesuai dengan yang ditampilkan dalam foto lama dari karya seni yang dijarah yang diyakini diambil pada tahun 1939 atau 1940, menurut perusahaan tersebut.
Tim ahli Polandia kemudian mengunjungi Jepang untuk memastikan lukisan itu asli dan telah dijarah selama pendudukan Nazi. Pemindaian ultraviolet menunjukkan, beberapa bagian lukisan itu telah dicat ulang.
"Warga Polandia, yang memberikan pujian tertinggi untuk 'Madonna and Child', sekali lagi telah menjadi pemiliknya," kata Yoshiaki Onoyama, pejabat Mainichi Auction yang bernegosiasi dengan mantan pemilik Jepang untuk mengembalikan lukisan tersebut, melansir Kyodo News 1 Juli.
Upacara penyerahan lukisan dari abad ke-16 atau ke-17 itu diadakan di Kedutaan Besar Polandia di Bangsal Meguro Tokyo pada 31 Mei lalu, mengutip The Asahi Shimbun.
"Tidak ada insentif finansial bagi kami, tapi saya pikir kami telah menyelesaikan pekerjaan kami," sambungnya.
Diketahui, ini adalah pertama kalinya sebuah karya seni yang diambil dari Polandia selama pendudukan Nazi ditemukan di Timur Jauh, menurut kedutaan.
Bukti pertama yang tercatat tentang lukisan ini berasal dari publikasi tahun 1823 yang menunjukkan, lukisan ini merupakan bagian dari koleksi yang disimpan di istana Henryk Lubomirski, seorang bangsawan Polandia, di Przeworsk, sebuah kota yang sekarang berada di tenggara Polandia, dikutip dari Notes from Poland.
Dokumen tersebut mengindikasikan pemilik sebelumnya adalah seorang bangsawan lain, Stanisław Kostka Potocki, yang kemungkinan besar membelinya dalam salah satu kunjungannya ke Italia pada akhir abad ke-18.
Saat pecahnya Perang Dunia Kedua pada tahun 1939, lukisan itu tetap berada di koleksi Przeworsk. Lukisan ini kemudian dimasukkan oleh penjajah Nazi Jerman ke dalam daftar 521 karya seni berharga di Polandia yang diduduki yang disusun oleh Kajetan Mühlmann, seorang pejabat Nazi yang mengawasi penjarahan karya seni.
Lukisan tersebut kemungkinan dipindahkan ke Jerman pada tahun 1940, dan setelah itu semua jejaknya hilang hingga tahun 1990. Sebelum berada di Jepang, pihak kementerian menemukan lukisan itu dijual di lelang di New York pada akhir 1990-an.
Banyak barang dalam daftar Mühlmann dikembalikan ke Polandia tak lama setelah perang, termasuk lukisan Lady with an Ermine karya Leonardo da Vinci dan Landscape with the Good Samaritan karya Rembrandt. Namun, karya-karya lainnya, termasuk Portrait of a Young Man karya Rafael, tidak pernah ditemukan.
BACA JUGA:
Duta Besar Polandia untuk Jepang Paweł Milewski mengatakan, kembalinya lukisan itu sebagai simbol persahabatan antara Jepang dan Polandia yang telah berlangsung lebih dari 100 tahun. Pihak kementerian mengatakan, lukisan itu akan dipamerkan di Warsawa.
Secara keseluruhan, Polandia memperkirakan bahwa ratusan ribu karya seni, buku, dan warisan budaya lainnya yang dijarah atau dihancurkan selama perang masih belum ditemukan. Pemerintah baru-baru ini telah meningkatkan upaya untuk mendapatkannya kembali dari Rusia dan Jerman.
Lukisan 'Madonna and Child' kemungkinan besar akan diserahkan ke Museum Lubomirski, yang sedang dibangun di Wrocław, kata Menteri Kebudayaan Piotr Gliński. Mungkin juga sebelum itu dipajang di museum daerah di Przeworsk, bekas rumahnya.