JAKARTA - Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir kembali menyerukan pemerintahannya untuk melegalkan permukiman Israel yang tidak diakui di Tepi Barat pada Hari Jumat.
Dalam sebuah kunjungan ke pos ilegal terdepan Evyatar, Ben-Gvir mengatakan "bukan hanya satu atau dua, tetapi puluhan dan ratusan dan jika perlu bahkan ribuan," teroris harus dibunuh, menurut media Israel The Jerusalem Post.
"Saya memberikan dukungan penuh dan lengkap kepada Anda, tetapi saya menginginkan lebih dari permukiman di sini, harus ada permukiman penuh di sini, tidak hanya di sini, tetapi di semua bukit di sekitar kita," ujarnya, seperti dikutip dari The National News 23 Juni.
"Tanah Israel adalah untuk orang-orang Israel, kami mendukung Anda, lari ke bukit-bukit, menetaplah. Kami mencintaimu," tambahnya.
Ben-Gvir berfoto di pos terdepan, yang terletak tepat di luar Kota Nablus, bagian utara Tepi Barat, jantung generasi baru militansi Palestina yang sering diserbu pasukan Israel.
Evyatar didirikan pada tahun 2013. Sejak saat itu, tempat ini telah dihancurkan beberapa kali dan sering menjadi sumber ketegangan antara pemukim paling radikal di Israel dan militer negara itu.
Selama kunjungan tersebut, Ben-Gvir juga menegaskan keinginannya untuk melihat operasi militer Israel berskala besar di Tepi Barat, meskipun ada peringatan dari sejumlah pakar keamanan Israel, langkah semacam itu tidak akan efektif dan akan memperburuk ketegangan di wilayah tersebut.
BACA JUGA:
Ben-Gvir sendiri berada di bawah tekanan yang semakin meningkat dari basis sayap kanannya untuk memberlakukan kebijakan-kebijakan keras yang telah ia dukung sepanjang karirnya.
Kebijakan-kebijakan itu termasuk aneksasi total Tepi Barat, legalisasi permukiman yang meluas dan penggunaan hukuman mati terhadap mereka yang terbukti melakukan terorisme.