Bagikan:

JAKARTA - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menerbitkan perintah kerajaan, untuk mengundang 1.000 warga Palestina menunaikan Ibadah Haji tahun ini.

Ini merupakan bagian dari Program Penjaga Dua Masjid Suci untuk Tamu Haji yang bekerja sama dengan Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan, seperti mengutip Kantor Berita Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA).

"Kelanjutan dari sikap murah hati terhadap jamaah haji Palestina yang menunaikan ibadah haji setiap tahun dengan biaya dari Penjaga Dua Masjid Suci ini, datang sebagai penegasan terhadap kedalaman hubungan dan penghargaannya terhadap pengorbanan besar yang dilakukan oleh rakyat Palestina," kata Sheikh Dr. Abdullatif bin Abdulaziz Al Sheikh, dilansir dari The National News 23 Juni.

Sementara itu, Menteri Wakaf dan Urusan Agama Palestina Hatem al-Bakri memuji langkah Arab Saudi.

"Dukungan Arab Saudi untuk Palestina sangat besar di segala bidang, terutama dalam melayani dan merawat para jamaah haji," ujarnya, melansir The New Arab dari SPA.

"Hal ini memiliki dampak yang besar bagi keluarga para syuhada, tahanan dan yang terluka di Palestina, dan berada dalam kerangka dukungan permanen Kerajaan untuk rakyat Palestina dan perjuangan mereka," lanjut Menteri Bakri.

Diketahui, warga Palestina yang ingin melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, biasanya melakukan perjalanan melalui negara pihak ketiga untuk tiba di Arab Saudi, karena pembatasan Israel terhadap perjalanan Palestina.

Warga Gaza, misalnya, harus melakukan perjalanan ke Mesir terlebih dahulu jika mereka ingin pergi menunaikan Ibadah Haji ke Arab Saudi.

Sejak diperkenalkan 22 tahun lalu, lebih dari 43 ribu jemaah haji telah menerima manfaat skema ini.

Tahun ini, lebih dari 2,6 juta orang diperkirakan akan menunaikan Ibadah Haji, seiring dengan kembalinya jumlah jemaah setelah pencabutan pembatasan COVID-19. Puncak Ibadah Haji tahun ini diperkirakan akan dimulai pada 26 Juni mendatang.