Bagikan:

JAKARTA - Salah satu pendiri OceanGate Guillermo Söhnlein menyebut kecelakaan yang dialami oleh submersible Titan yang tengah menuju reruntuhan Titanic dan membawa lima penumpang, salah satunya CEO OceanGate Stockton Rush, sebagai kehilangan tragis.

"Ini adalah kehilangan yang tragis bagi keluarga dan komunitas eksplorasi laut secara umum. Kelima awak kapal adalah penjelajah yang antusias. Dan mereka meninggal saat melakukan apa yang mereka yakini," kata Söhnlein kepada CNN, seperti dikutip 23 Juni.

"Kami yang berada di komunitas yang bekerja di kedalaman tersebut, tahu bahwa hal itu selalu memiliki risiko. Ada tekanan yang begitu kuat sehingga jika terjadi kegagalan, maka akan menjadi kegagalan yang sangat besar. Dan kita semua tahu bahwa itu adalah sebuah risiko," lanjutnya.

Lebih jauh, Söhnlein membela pendekatan Rush dalam merancang dan menggunakan Titan, mengatakan koleganya itu bukan "pengambil risiko" melainkan "manajer risiko".

Söhnlein mengatakan bahwa ia memiliki "keyakinan penuh" pada Rush dan akan ikut dalam ekspedisi Titanic jika ada kesempatan.

"Kita tidak akan tahu apa-apa sampai penyelidikan selesai dan semua data terkumpul, jadi saya tidak akan memberikan penilaian," ujar Sohnlein.

"Saya telah mengenalnya selama 15 tahun dan tidak ada satu pun dari hal ini yang akan mengubah pikiran saya," tandas Söhnlein yang mengatakan dia tidak memiliki peran operasional di perusahaan selama satu dekade terakhir, tetapi memiliki saham kepemilikan minoritas dan tetap berhubungan dengan Rush.

Diberitakan sebelumnya, tim pencari dan penyelamatan berhasil menemukan puing-puing submersible tak berawak Titan.

Laksamana Muda Mauger dari Penjaga Pantai AS yang memimpin pencarian mengatakan, puing-puing itu karena 'ledakan dahsyat' kapal yang membawa lima penumpang.

"Lokasi kecelakaan fatal itu diyakini berada 1.600 kaki (487m) dari haluan bangkai kapal Titanic," kata Laksamana Mauger, melansir BBC.

Lebih jauh dikatakannya, lima bagian besar Submersible Titan ditemukan di antara puing-puing di sekitar situs Titanic.

"Di antaranya, kerucut hidung, bagian luar lambung tekanan, dan bidang puing yang lebih besar," ungkapnya.

Laksamana Muda Mauger mengatakan, dia tidak dapat memastikan apakah Penjaga Pantai AS akan dapat menemukan mayat para korban atau tidak.

"Ini adalah lingkungan yang sangat tak kenal ampun," tandasnya.

Mengenai suara yang ditemukan di bawah air pada Hari Rabu, Laksamana Mauger mengatakan, sepertinya tidak ada hubungan dengan submersible Titan.

Mereka yang berada di submersible Titan saat hilang yakni, miliarder Inggris Hamish Harding dan pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood bersama putranya Suleman, yang keduanya warga negara Inggris. Penjelajah Prancis Paul-Henri Nargeolet serta Stockton Rush, pendiri dan CEO OceanGate Expeditions, juga dilaporkan ikut serta.