Yakin Rute Transjakarta ke Soetta Tak Bakal Rugikan Damri, Dishub DKI: Segmen Pasar Beda
Ilustrasi transjakarta (foto: dok. antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo meyakini bahwa penambahan rute bus Transjakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta tidak akan memberi dampak kerugian bagi Damri yang selama ini melayani penumpang bandara.

"Untuk layanan bus Transjakarta ke Bandara Soetta itu tentu tidak mengganggu pangsa pasar yang sudah dilayani oleh layanan reguler saat ini," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 21 Juni.

Kemunculan rencana masuknya layanan bus Transjakarta ke Bandara Soetta pun, kata Syafrin, berawal dari kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada 28 Mei lalu.

Hasil peninjauannya, pemerintah menemukan adanya kekosongan layanan untuk segmen tertentu. Karenanya, tititk pemberhentian Transjakarta di Soetta terpisah dengan lokasi pengangkutan penumpang angkutan reguler seperti Damri dan taksi di sana.

Sementara, titik keberangkatan bus Transjakarta ditempatkan dari Terminal Kalideres dengan penambahan beberapa bus stop di sepanjang rutenya.

"Kita membatasi untuk titik perhentiannya. Dari Jakarta itu tepatnya dari Terminal Kalideres akan ke Bandara Soetta, dan akan berhenti di dua titik saja, yaitu di kantor AP II dan terminal kargo," tutur Syafrin.

Dalam perencanaan rute Transjakarta masuk Bandara Soetta ini, Pemprov DKI telah mengajukan perizinan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan sosialisasi dengan seluruh operator.

Sejauh ini, lanjut Syafrin, tidak ada operator yang mengajukan keberatan atas penambahan rute Transjakarta masuk Soetta.

"Hari ini rekan-rekan dari BPTJ juga sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh operator dan tentu semuanya memahami karena memang segmen pasar yang dituju itu berbeda," jelasnya.

Rencananya, layanan Transjakarta menuju Bandara bakal diuji coba pada awal bulan Juli dengan menyediakan 9 bus. Saat uji coba, layanan ini bakal beroperasi dengan dua periode waktu, yakni saat pagi dan sore-malam hari.

"Saat uji coba, kita akan lihat headway-nya sekitar 20 menit. Kajian kami di tahap awal, itu jam 06.00 sampai dengan jam 09.00 pagi, kemudian jam 18.00 sampai 21.00 WIB," tutur dia.

Namun, Syafrin mengaku pihaknya belum bisa menentukan tarif layanan Transjakarta menuju Bandara Soetta. Mengingat, terdapat perubahan segmen penumpang dari sebelumnya khusus pekerja bandara menjadi diperkenankan untuk umum.

"Tarif masih dikaji. Karena kan begini, jika menggunakan tarif subsidi, kita akan minta masuk ke kawasan bandara. Sehingga ini sedang kami hitung secara cermat," imbuhnya.