Bagikan:

JAKARTA - PT Transjakarta berkeinginan agar penambahan rute bus menuju Bandara Soekarno-Hatta bisa digunakan untuk masyarakat umum. Berbeda dengan rencana awal Pemprov DKI yang mengungkapkan rute Transjakarta masuk Soetta khusus pekerja di bandara.

Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR Transjakarta Wibowo menyebut, perusahaan layanan transportasi milik Pemprov DKI ini sejatinya mengoperasikan angkutan yang diperuntukkan bagi masyarakat.

"Pembukaan layanan Transjakarta ke bandara Soekarno-Hatta didiskusikan bersama AP II. Jadi memang Transjakarta adalah perusahaan transportasi publik. Tentu layanan Transjakarta adalah umum. Transjakarta tidak pernah membedakan masyarakat. Semua boleh menggunakan layanan Transjakarta," kata Wibowo dalam pesan singkat, Kamis, 15 Juni.

Hal ini berbeda dengan pernyataan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Heru menyebut, layanan TransJakarta ke Bandara Soetta tidak untuk masyarakat umum, tetapi hanya pegawai bandara saja.

“Lagi dibahas sama Dinas Perhubungan. Sementara tidak untuk umum, hanya untuk karyawan (bandara) yang mau pulang malam hari,” kata Heru pada Kamis, 8 Juni.

Menurut Heru, keputusan ini ditetapkan sementara selama uji coba layanan. Sedangkan masyarakat umum yang ingin menggunakan transportasi umum ke Bandara Soetta bisa memanfaatkan bus Damri.

"Ya ini uji coba. Kan masih ada Damri dan lain-lain. Nanti disinkronkan," ujar Heru.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut rute bus Transjakarta menuju Soekarno-Hatta khusus untuk pekerja bandara akan diuji coba pada awal bulan depan.

"Sebelum dioperasionalkan penuh, ini akan dilakukan uji coba. Kami harapkan uji coba bisa dilakukan paling lambat minggu pertama Juli dengan 15 unit bus," kata Syafrin, Rabu, 14 Juli.

Pada uji coba ini, bus Transjakarta akan diberangkatkan dari Terminal Kalideres dengan rute langsung menuju Bandara Soetta. Selanjutnya, Pemprov DKI akan mencoba rute alternatif untuk mencari efisiensi perjalanan.

"Tentu kita akan melakukan dalam uji coba itu keseluruhannya. Kemudian dapat dipilih rute yang paling efisien dari sisi layanan dan itu yang akan dilayani oleh Transjakarta," ujar Syafrin.

Meski sudah merencanakan jadwal uji coba, Syafrin mengaku pihaknya belum bisa memutuskan apakah tarif bus Transjakarta menuju bandara ini setara dengan bus reguler atau lebih mahal.

"Karena masih dihitung, ini akan kami kaji dari sisi layanan. Jika layanan Rp3.500, itu tentu skema subsidi. Tapi dari sisi jaringan dan lain sebagainya, ini juga jadi faktor penentu dan kemudian pada saat kajian sudah lengkap ini akan diumumkan," jelasnya.