Upaya Anies Atasi Krisis Lahan Makam di Tengah Kematian COVID-19 yang Meningkat Terus
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau kematian pasien COVID-19 (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI menggelontorkan anggaran sebesar sebesar Rp185 miliar untuk membeli lima lahan makam baru sejak akhir tahun 2020. 

Penambahan ini menjadi alternatif lokasi penguburan jenazah khusus COVID-19 yang saat ini mengalami krisis lahan. Diperkirakan, lahan makam yang baru dibeli tersebut akan mampu menampung 8.800 jenazah. 

Lahan makam baru tersebut berada di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan dan TPU Bambu Apus, Jakarta Timur; TPU Dukuh, Jakarta Timur; TPU Semper, Jakarta Utara; dan TPU Joglo, Jakarta Barat.

Diketahui, sejak akhir tahun 2020, dua makam khusus COVID-19 di TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur telah penuh diisi oleh jenazah COVID-19. Beberapa jenazah baru di sana dimakamkan dengan sistem tumpang dengan jenazah lain yang masih satu kekerabatan.

Namun, ternyata belum semua lahan pemakaman yang baru dibeli telah dapat digunakan. Lahan makam yang telah digunakan berada di TPU Srengseng Sawah dan TPU Bambu Apus.

Bahkan, saat ini TPU Srengseng Sawah yang baru dibuka pada 12 Januari lalu telah terisi penuh dengan total kapasitas 560 petak.

Sementara, TPU Bambu Apus mulai digunakan sejak Kamis, 21 Januari, saat ini telah memakamkan 142 jenazah.

"Senin siang ini sudah 142 yang dimakamkan, hampir mendekati 150. Data hari ini yang masuk baru 18 jenazah," kata Penanggung Jawab Pelaksana Pemakaman COVID-19 TPU Pondok Ranggon, Muhaemin saat dikonfirmasi, Senin, 25 Januari.

Total petak makam yang disediakan sebanyak 700 makam. Dengan banyaknya jenazah baru yang dimakamkan, Muhaemin memperkirakan lahan makam seluas 3.000 haktare ini akan penuh dalam satu bulan.

"Karena rata-rata jenazah yang dimakamkan dalam sehari mencapai lebih dari 35 jenazah. Karena memang lahan yang disiapkan untuk saat ini hanya untuk 700 makam, dan sekarang sudah mendekati 150 liang lahat yang digunakan," tutur dia.

Alasan lambatnya pembukaan lahan makam

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Suzi Marsitawati menyebut, tiga TPU yang akan dijadikan sebagai lokasi pemakaman khusus COVID-19 belum digunakan karena masih dalam pematangan lahan.

"Kan ini kita perlu waktu ya. Sekarang kan kondisinya memang belum ditata. Jadi, kita akan tata sedikit lagi, kita akan rumputkan," kata Suzi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 25 Januari.

Suzi bilang, salah satu kendala yang menyebabkan lamanya pembukaan lahan makam baru khusus COVID-19 adalah keterbatasan alat berat yang dimiliki oleh Dinas Bina Marga DKI. 

Namun, Suzi mengaku pihaknya tengah melakukan percepatan proses pembukaan lahan. "Petugas saya setiap hari bekerja selesai sampai jam 11 malam. Itu kan perlu suatu semangat yang tinggi juga. Kasihan mereka itu kerjanya sudah berat, belum lagi risikonya tinggi," jelas Suzi.

DKI juga tengah mematangkan lahan milik Pemprov di Rorotan, Jakarta Utara. Penyiapan lahan pemakaman di TPU Rorotan dimulai sejak tanggal 17 September 2020. Pemprov DKI akan menggunakan lahan seluas 2 hektare. 

Nantinya, akan ada 1.500 petak makam yang dapat tertampung di TPU Rorotan. Namun, sampai saat ini, lahan makam di Rorotan belum dapat digunakan. Rorotan merupakan dataran rendah yang dekat dengan laut di Jakarta Utara dengan struktur tanah yang masih basah.

Hal inilah yang membuat Pemprov DKI membutuhkan waktu yang lama untuk mematangkan lahan makam TPU Rorotan, hingga baru akan digunakan saat DKI telah mengalami krisis lahan makam jenazah COVID-19.

Meningkatnya angka kematian COVID-19 DKI

Percepatan pembukaan lahan makam khusus COVID-19 dibutuhkan untuk mengimbangi angka kematian COVID-19 yang semakin meningkat.

Akun Twitter @perupadata mencatat jumlah pemakaman dengan protap COVID-19 di DKI selama pandemi. Tercatat, Januari 2021 menjadi bulan dengan angka pemakaman tertinggi selama pandemi.

Sejak tanggal 1 hingga 23 Januari, telah ada 2.121 pemakaman dengan protap COVID-19 di DKI. Bulan Desember 2020 ada 1.896 pemakaman, bulan November 1.203 pemakaman, bulan Oktober 1.271 pemakaman, bulan September 1.649 pemakaman, bulan Agustus 1.183 pemakaman, bulan Juli 630 pemakaman, bulan Juni 575 pemakaman, bulan Mei 892 pemakaman, bulan April 1.241 pemakaman, dan bulan Maret 354 pemakaman.