Baru 5 Hari Dibuka, TPU COVID-19 Bambu Apus sudah Makamkan 142 Jenazah
Ilustrasi Pemakaman (Foto: Scott Rodgerson/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Tempat pemakaman umum (TPU) Bambu Apus sebagai pemakaman khusus jenazah COVID-19 mulai digunakan sejak Kamis, 21 Januari lalu. Baru 5 hari dibuka, TPU Bambu Apus telah memakamkan 142 jenazah.


"Senin siang ini sudah 142 yang dimakamkan, hampir mendekati 150. Data hari ini yang masuk baru 18 jenazah," kata Penanggung Jawab Pelaksana Pemakaman Covid-19 TPU Pondok Ranggon, Muhaemin saat dikonfirmasi, Senin, 25 Januari.


Muhaemin menjelaskan, pada Kamis, 21 Januari, ada 9 jenazah yang dimakamkan. Esoknya, jenazah yang datang melonjak dalam satu hari secara berturut-turut 37 jenazah, 40 jenazah, 38 jenazah, dan 18 jenazah.


Total petak makam yang disiapkan sebanyak 700 makam. Dengan banyaknya jenazah baru yang dimakamkan, Muhaemin memperkirakan lahan makam seluas 3.000 haktare ini akan penuh dalam satu bulan.


"Karena rata-rata jenazah yang dimakamkan dalam sehari mencapai lebih dari 35 jenazah. Karena memang lahan yang disiapkan untuk saat ini hanya untuk 700 makam, dan sekarang sudah mendekati 150 liang lahat yang digunakan," tutur dia.


Sebelumnya, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Suzi Marsitawati menyebut Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan anggaran sebesar Rp185 miliar untuk membeli 5 lahan makam baru sejak akhir tahun 2020.

 


Namun, Suzi mengaku belum semua lahan tempat pemakaman umum (TPU) khusus COVID-19 bisa digunakan saat ini. Lahan makam yang dapat digunakan berada di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan dan TPU Bambu Apus, Jakarta Timur.


Sementara, TPU Dukuh, Jakarta Timur, TPU Semper, Jakarta Utara dan TPU Joglo, Jakarta Barat belum dapat digunakan. Sebab, ketiga lokasi tersebut masih dalam pematangan lahan.


"Kan ini kita perlu waktu ya. Sekarang kan kondisinya memang belum ditata. Jadi, kita akan tata sedikit lagi, kita akan rumputkan," kata Suzi di Balai Kota DKI.


Suzi bilang, salah satu kendala yang menyebabkan lamanya pembukaan lahan makam baru khusus COVID-19 adalah keterbatasan alat berat yang dimiliki oleh Dinas Bina Marga DKI. 


Namun, Suzi mengaku pihaknya tengah melakukan percepatan proses pembukaan lahan. "Petugas saya setiap hari bekerja selesai sampai jam 11 malam. Itu kan perlu suatu semangat yang tinggi juga. Kasihan mereka itu kerjanya sudah berat, belum lagi risikonya tinggi," jelas Suzi.