Media Hibrid Jadi Strategi Jitu Menyelamatkan Media Cetak di Era Digital
Promosi Doktor Budi Nugraha dihadiri oleh Wamenag Dr. H. Zainut Tauhid Sa'adi, M.Si, kolega dan keluarga. (IST)

Bagikan:

JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta kenaikan harga kertas telah menimbulkan ancaman terhadap kelangsungan hidup media cetak. Media Hibrid, menurut Dr. Budi Nugraha dalam disertasinya adalah srategi jitu untuk menyelamatkan media cetak di era digital.

Upaya yang dilakukan oleh media cetak untuk mempertahankan eksistensinya adalah dengan mengadopsi pendekatan hibrid, yaitu menggabungkan format cetak dan daring (media siber).

Pernyataan ini merupakan bagian dari promosi Doktor Budi Nugraha dalam bidang Ilmu Komunikasi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta pada Rabu 7 Juni. Disertasinya berjudul "Pengembangan Media Hibrid Sebagai Strategi untuk Mempertahankan Performa Media Cetak Lokal: Studi Kasus pada Grup Jawa Pos, Radar Surabaya, Radar Solo, dan Radar Jogja" yang dinilai "Sangat Memuaskan" dalam sidang terbuka yang dipimpin oleh Dr. Marlinda Irwanti P.M.Si.

Apresiasi Wamenag

Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa'adi, M.Si memberikan apresiasi terhadap pencapaian Budi Nugraha dalam sidang promosi Doktor tersebut.

"Mas Budi Nugraha telah menyelesaikan program Doktor ini dengan sungguh-sungguh dan serius, mengingat pekerjaannya sebagai wartawan," ujar Zainut.

Wamenag juga menyebutkan bahwa disertasi yang ditulis oleh Dr. Budi Nugraha sangat menarik. "Media hibrid saat ini menjadi tantangan di era digital," tegas Wamenag.

Salah satu tantangannya, lanjut Zainut Tauhid Sa'adi, adalah bagaimana media cetak dapat tetap eksis di tengah banyaknya media digital yang ada.

Wamenag berharap bahwa penelitian yang dilakukan oleh Dr. Budi Nugraha dapat memberikan manfaat bagi bisnis media massa dan perkembangan media saat ini yang semakin banyak tantangannya.

"Semoga apa yang telah dilakukan oleh Dr. Budi Nugraha dapat memotivasi wartawan lainnya," harap Wamenag.

Selain menjabat sebagai Kepala Biro Jakarta Harian Suara Merdeka dan Pemred Jakarta.SuaraMerdeka.com, Dr. Budi Nugraha juga aktif dalam organisasi kewartawanan. Ia lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 25 Mei 1965, dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta (PWI Jaya).

Dr. Budi Nugraha, yang merupakan suami dari Dr. Ina Purwitasari, memiliki dua anak yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. "Putri sulung, Hazrina Puteri Nabila, saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Trier, Jerman, sementara putra bungsunya masih kuliah di Undip," ungkap Dr. Budi Nugraha.