Bagikan:

JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menganggap cawe-cawe politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam masa Pempilu 2024 dilakukan untuk menjaga kemajuan Indonesia.

Hal ini diungkapkan Hasto usai acara konsolidasi akbar pemenangan Pemilu 2024 di Hall Basket Senayan, yang dihadiri ribuan kader PDIP di Jakarta.

"Apa yang menjadi perhatian dari Presiden Jokowi, perlunya loncatan kemajuan sehingga Presiden Jokowi pun akan cawe-cawe demi menjaga loncatan kemajuan ini," ujar Hasto dalam agenda 'Konsolidasi PDIP DKI Jakarta Pemenangan Pilpres 2024' di Basket Hall Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 4 Juni. 

Menurut Hasto, tidak masalah jika Jokowi melakukan cawe-cawe dalam rangka memastikan keberlanjutan kepemimpinan dalam konteks kemajuan. Diyakini Hasto, kepemimpinan yang diinginkan oleh Jokowi menyasar pada Ganjar Pranowo selaku bakal calon presiden yang diusung partainya.

"Inilah yang harus kita sambut sebagai energi positif bahwa cawe-cawe dari Bapak Presiden adalah untuk kemajuan Indonesia Raya dan itu bersama Bapak Ganjar Pranowo," ujar Hasto.

Saat memberikan arahan kepada ribuan kader PDIP di DKI Jakarta, Hasto berkali-kali menyinggung hubungan Ganjar dengan Presiden Jokowi.

Bahkan, Hasto menyatakan Ganjar akan meneruskan program-program yang sedang dikerjakan Jokowi apabila terpilih menjadi presiden 2024 mendatang. Satu di antaranya mengenai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Di sisi lain, Hasto menyatakan Ganjar merupakan satu kesatuan kepemimpinan dari Sukarno, Megawati Soekarnoputri, dan Jokowi.

Oleh karena itu, Hasto meminta kepada seluruh kader untuk bergerak cepat memperkenalkan sosok Ganjar kepada masyarakat. Terkhusus di wilayah DKI Jakarta agar langsung dari pintu ke pintu.

"Setelah ini semua bergerak, sampaikan kepada rakyat apa yang dilakukan oleh pak Ganjar Pranowo dua periode sebagai anggota DPR, dua periode sebagai gubernur dengan komitmen yang luar biasa terhadap wong cilik, terhadap masa depan Indonesia Raya," tandasnya.

Presiden Jokowi sebelumnya bertemu dengan para pemimpin redaksi (pimred) media massa dan juga pegiat media di Istana Merdeka Jakarta. Dalam pertemuan itu hadir juga Menteri Serketariat Negara Pratikno dan juga Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengaku akan ikut cawe-cawe politik di Pemilu 2024. Namun, langkahnya ini bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan, melainkan untuk memastikan pembangunan di pemerintahannnya saat ini dilanjutkan oleh kepala negara berikutnya.