Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kemenperin bersama Tokopedia menyelenggarakan Pameran Indonesia Sport and Active Wear (ISAW) 2023.

Pameran tersebut diselenggarakan secara hibrid, yakni pada 1-4 November 2023 di Tokopedia, dan pada 2-4 November di Plaza Pameran Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Dalam pembukaan acara tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, adanya perubahan kebiasaan terhadap minat olahraga membuat kecenderungan orang untuk konsumtif terhadap pakaian dan alat olahraga, khususnya dengan kemudahan penawaran dari pasar online di era digital ini.

"Dengan fenomena ini, Kementerian Perindustrian melalui ISAW 2023 berusaha mendorong para jenama lokal pakaian dan alat olahraga untuk dapat memanfaatkan potensi pasar pakaian dan alat olahraga, agar tidak semuanya diisi oleh barang asal impor," kata Menperin Agus di Gedung Kemenperin, Jakarta, Kamis, 2 November.

Menperin Agus menyebut, menjadi tantangan bersama bahwasanya kompetisi pasar pakaian dan alat olahraga di Indonesia terpantau cukup besar, namun terkonsentrasi perkembangannya pada kehadiran merek terkenal dari luar dan ritel besar yang dominan, khususnya di wilayah Jakarta dan kota besar lainnya.

Di sisi lain, Agus menyebut, pihaknya mendapatkan adanya pertumbuhan wirausaha baru pakaian dan alat olahraga disebabkan karena berkembangnya akses pemasaran digital dan perkembangan teknologi fesyen, yang menjadikan para wirausaha turut menggarap potensi pasar pakaian olahraga dan alat olahraga di Indonesia.

"ISAW 2023 bertujuan untuk dapat melakukan aktivasi kolektif dalam membangun ekosistem, bukan hanya branding maupun selling, namun secara kolektif mengembangkan ekosistem pakaian dan alat olahraga, yang mana output yang diharapkan adalah meningkatkan daya saing industri pakaian dan alat olahraga, dengan upaya untuk menyinkronkan dengan program Kemenperin berupa fasilitasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), kekayaan intelektual (merek), dah insentif restrukturisasi mesin," ujar Agus.

Agus menilai, peran jenama lokal pakaian olahraga di hilir dapat menghidupkan industri pasokan lainnya, yakni industri tekstil (industri pemintalan, pertenunan, perajutan, pencelupan, dan penyempurnaan) yang padat karya dan menopang ekonomi Indonesia.

"Dengan demikian, kami berharap dalam era digital dan keterbukaan informasi, pemerintah dapat menjadi media kolaborasi agar mempunyai strategi yang baik untuk dapat menguasai pasar domestik maupun ekspansi ke pasar global," tuturnya.

Agus menambahkan, pihaknya meyakini dengan agility atau kelincahan jenama lokal pakaian dan alat olahraga nantinya bisa ikut berkompetisi dengan strategi dan kemudahan digitalisasi.

"Harapan kami ke depan, generasi muda secara sadar akan menjadikan jenama lokal dalam top of mind mereka saat membeli pakaian dan alat olahraga. Dengan demikian, mari beli dan bangga buatan Indonesia," ungkapnya.

Sekadar informasi, Pameran ISAW 2023 ini bertemakan 'Boost Up the Active Wear Market: Idea to Product' yang bertujuan untuk mendorong jenama lokal untuk mengembangkan potensi pasar yang ada.

Berdasarkan hasil kurasi produk peserta, diperoleh peserta pameran sebanyak 33 brand lokal, yang mana akan dioptimalkan menjadi 40 brand dengan rincian sebanyak 25 brand lokal pakaian olahraga, 3 brand lokal alat olahraga, dan sebanyak 5 brand sepatu olahraga.