Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan mengintervensi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, dia tetap punya hak politik.

"Kalau soal cawe-cawe sebagai kader partai, pasti beliau cawe-cawe karena punya hak politik," kata Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Juni.

"Tapi kalau cawe-cawe yang selama ini diartikan akan mengintervensi politik dalam arti keseluruhan yang kemudian menjadi tidak fair, saya kira itu tidak akan terjadi," sambungnya.

Keyakinan itu didasari kedekatannya dengan presiden. Apalagi, Ganjar merupakan salah satu tim sukses Jokowi saat maju sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, maupun ketika Pilpres 2004 dan 2019.

Karena itu, Ganjar mengatakan cawe-cawe yang dimaksud Jokowi hanya sebatas menggunakan hak politiknya sebagai kader partai bukan sebagai kepala negara untuk mengintervensi jalannya pesta demokrasi.

"Pak Jokowi mentor saya dalam pemerintahan. Dia presiden, saya gubernur. Saya kenal beliau sejak jadi wali kota, kita tim sukses beliau di gubernnur, tim sukses di pilpres, dan kami dekat sekali," katanya.

Presiden Jokowi sebelumnya bertemu dengan para pemimpin redaksi (pimred) media massa dan juga pegiat media di Istana Merdeka Jakarta. Dalam pertemuan itu hadir juga Menteri Serketariat Negara Pratikno dan juga Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengaku akan ikut cawe-cawe politik di Pemilu 2024. Namun, langkahnya ini bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan, melainkan untuk memastikan pembangunan di pemerintahannnya saat ini dilanjutkan oleh kepala negara berikutnya.