JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan langkahnya mengundang ketua umum partai koalisi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5) malam, bukan bentuk "cawe-cawe" politik.
"Cawe-cawe? Bukan cawe-cawe. Itu diskusi kok cawe-cawe. Diskusi, saya ini kan ya pejabat politik. Saya bukan cawe-cawe," kata Presiden Jokowi dilansir ANTARA, Kamis, 4 Mei.
Jokowi menegaskan urusan pencalonan Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2024 merupakan ranah partai politik atau gabungan partai politik.
Namun, sebagai pejabat publik yang juga sekaligus pejabat politik, dirinya merasa sah-sah saja mengundang para ketua umum partai koalisi untuk berdiskusi.
"Kalau mereka mengundang saya, (atau) saya mengundang mereka boleh-boleh saja. Apa konstitusi yang dilanggar dari situ? Nggak ada. Tolonglah mengerti kalau saya ini politisi sekaligus pejabat publik," ujarnya.
Jokowi juga ditanya soal isi pertemuan dengan para ketua umum parpol kala itu. Menurut Jokowi banyak yang dibicarakan dalam pertemuan selama 3 jam itu.
"Yang dibahas banyak sekali. Wong 3 jam banyak sekali," tuturnya.
BACA JUGA:
Ketika ditanya apakah pertemuan membahas bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo, Jokowi menyebut semua dibicarakan.
"Semuanya dibicarakan. Utamanya terkait politik yang menyangkut negara ke depan akan seperti apa tantangannya. Itu semuanya butuh kepemimpinan nasional dengan leadership yang kuat yang dipercaya oleh rakyat, internasional, dan investor," kata dia.