Wapres Minta Pesantren Proaktif Luruskan Paham Menyimpang di Masyarakat
Wapres Ma'ruf Amin/FOTO ANTARA HO BPMI SETWAPRES

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) memandu terwujudnya tiga peran utama pesantren agar lembaga pendidikan Islam itu bisa berkontribusi memperkuat kemajuan negara.

“Pesantren menjadi penting, tapi pesantren harus dibangun, harus dipandu. Bagaimana organisasi ini (IPI) memandu pesantren,” ujar Wapres Ma'ruf Amin saat menerima audiensi Dewan Pengurus Pusat (DPP) IPI di Istana Wakil Presiden, Jakarta dikutip ANTARA, Selasa, 30 Mei.

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, lembaga pendidikan agama ini memiliki tiga peran utama yaitu sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan lembaga pemberdayaan masyarakat.

Ketiga peran ini memiliki kontribusi dalam memperkuat kemajuan negara melalui sumber daya manusianya, khususnya yang menempuh pendidikan di pesantren.

Menurut Wapres, IPI memiliki peran penting untuk mengawasi adanya dakwah radikal yang menyebabkan munculnya paham menyimpang di masyarakat.

“Dan juga untuk meluruskan paham-paham yang ada di masyarakat. Paham-paham yang radikal, tapi juga yang liberal,” kata Wapres.

Sebagai organisasi yang memiliki pengurus dengan beragam latar belakang baik Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan lainnya, kata Wapres, kepengurusan IPI memiliki jejaring di seluruh Indonesia dan harus segera dipetakan.

“Saya kira ini bagaimana memetakannya, fungsi-fungsi pesantren ini supaya berkembang. Jangan ada pesantren yang sama sekali tidak berperan apa-apa,” kata Wapres.

Wapres menyarankan agar IPI berkolaborasi dengan institusi terkait guna dapat menjalankan tugas dengan maksimal.

Sementara Ketua Dewan Pembina IPI Boy Rafli Amar melaporkan sejak dibentuk pada 2016 IPI secara konsisten berkontribusi memajukan pesantren-pesantren di Indonesia dan mengusung implementasi moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam perjalanannya kami mengajak semuanya untuk kita mensosialisasikan moderasi dalam beragama, Islam yang wasathiyah,” ujar Boy.

Boy juga mengundang kehadiran Wapres untuk membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPI yang rencananya dilaksanakan pada Agustus 2023.