Dilibatkan Dalam Program Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa Internasional Unhan Antusias
Kegiatan mahasiswa internasional Unhan dalam program pengabdian pada masyarakat. (IST)

Bagikan:

JAKARTA - Mahasiswa Diplomasi Pertahanan melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Yayasan Hidayatul Wildan, Cileungsi, Kabupaten Bogor. Kegiatan pengabdian masyarakat adalah agenda rutin bagi pogram pascasarjana Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia sebagai manifestasi dari Tri Dharma perguruan tinggi.

"Agenda utama pengabdian masyarakat kali ini adalah penyebaran nilai bela negara, toleransi, dan pendampingan serta penyuluhan kepada anak-anak tentang pentingnya penguasaan bahasa asing dalam hal ini adalah bahasa inggris yang menjadi modal komunikasi global dewasa ini," kata Kepala Program Studi Diplomasi Pertahanan Unhan, Dr. Sunarko, SE., M. Sc., P. Sc, Minggu 28 Mei.

Mahasiswa Mancanegara

Dijelaskannya, Pengabdian Masyarakat kali ini sedikit berbeda karena melibatkan mahasiswa Internasional. Terdapat lima mahasiswa Internasional, mereka adalah Kolonel AD Ammala Phongphaekham dan Kolonel Bouapheng Bounthavong dari Laos, Letkol AL KBG Sumudu Madutharanga dari Srilanka, Kolonel Ramboatsiheva Ny Toky Fanantenana dari Madagascar, Kolonel (Medical Doctor) Ravoavy Setriny Mahatsangy dari Madagascar

Dan Letkol Saqib Athar Dil seorang Wing Commander AU dari Pakistan. "Mahasiswa Internasional ini sengaja dilibatkan untuk dapat mengenal budaya, sosial, dan masyarakat Indonesia jauh lebih dekat. Sebagai juga upaya menyampaikan pesan kepada dunia terkhusus negara lain bahwa Indonesia adalah negara yang dewasa-terbiasa hidup dalam keberagaman namun selalu dapat satu kebersamaan dalam komitmen persatuan. Selain itu, mereka juga diberi ruang untuk berkomunikasi langsung dengan masyarakat serta ikut aktif terlibat dalam kegiatan mengajar atau penyuluhan," kata Dr. Sunarko.

Antusiasme Mahasiswa Internasional Unhan terhadap nilai luhur bangsa Indonesia, ternyata memberikan kesan baik serta turut menyebarkan kesadaran kepada anak-anak bahwa mereka dapat berada di tempat yang-jaraknya ribuan kilometer- jauh dari tempat lahir mereka dan dapat berkomunikasi dengan anak-anak Yayasan Hidayatul Wildan Cileungsi karena penguasaan bahasa inggris.

Anak-anak di sana juga sangat bersemangat karena mereka juga menyaksikan mahasiswa internasional Unhan yang juga berusaha keras untuk dapat berbahasa Indonesia, seakan menyiratkan bahwa penguasaan bahasa tidak serta merta dapat instan diraih namun harus memiliki keinginan belajar yang tinggi untuk menguasainya.

“Secara keseluruhan, bagi saya ini adalah pengalaman yang menyenangkan. Senang bertemu dan bertukar pengalaman dengan kolega dan fakultas dari departemen lain, yang memberi saya kesempatan untuk berkontribusi membantu masyarakat dan saya juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang gaya hidup masyarakat lokal," kata Colonel Ammala dari Laos.

Dikatakannya, kendati cukup sulit dalam komunikasi karena keterbatasan bahasa Indonesia, namun dia menikmatinya ketika berbagi pengetahuan dengan anak-anak. Lain kali jika ada kesempatan untuk mengikuti kegiatan semacam ini, Colonel Ammala ingin dilibatkan lagi dalam program serupa dari Unhan.