Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Prancis tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penguncian wilayah untuk kali ketiga. Ini dikatakan oleh Menteri Kesehatan Olivier Veran, terkait penyebaran varian baru virus corona dari Inggris.

"Penguncian lebuh lanjut di Prancis mungkin akan menjadi kebutuhan mutlak, jika penyebaran varian virus corona Inggris meningkat secara signifikan," kata Veran, melansir euronews.

Ditambahkan olehnya, penyebaran varian baru virus corona tersebut di wilayah Prancis, bisa menjadi faktor penentu dalam strategi yang akan diambil pemerinath untuk memerangi virus corona dalam beberapa hari dan minggu mendatang.

Kota-kota besar di Prancis saat ini memberlakukan aturan jam malam nasional, mulai dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi setiap hari. Warga tetap bisa keluar di jam-jam tertentu, dengan alasan yang kuat dan surat izin resmi.

Toko dan layanan, termasuk perpustakaan umum, buka tetapi harus tutup pada pukul 6 sore. Tetapi bar, restoran, bioskop, teater, museum, dan pusat kebugaran tetap tutup. Karyawan harus bekerja dari rumah jika memungkinkan.

"Jika tingkat varian ini meningkat secara signifikan dan kami mengikuti lintasan Inggris, penguncian mungkin akan menjadi kebutuhan mutlak," kata Véran kepada Komisi Hukum Senat Prancis.

Berdasarkan penelitian semua hasil tes PCR positif, infeksi akibat varian baru ini mencapai sekitar 1,4 persen dari total kasus COVID-19 harian di Prancis. 

Pemerintah Prancis menaruh harapan besar pada vaksin dan akan dapat memvaksinasi 70 juta orang pada akhir Agustus .

"jika semua vaksin yang dipesan disetujui oleh otoritas kesehatan Eropa dan global," imbuhnya.

Untuk diketahui, Inggris tengah direpotkan dengan varian baru yang ditemukan di selatan Inggris ini. Rabu 20 Januari lalu, Inggris mencatatkan rekor baru angka kematian harian, mencari 1.820 kematian akibat COVID-19.