Terdampak Pandemi COVID-19, Jaringan Kereta Cepat Eurostar Butuh Bantuan
Armada Eurostar. (Sumber: Eurostar)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah pengusaha di Inggris yang tergabung dalam London First, mengharapkan agar Pemerintah Inggris memberikan bantuan keuangan kepada Eurostar. Ini lantaran perusahaan jaringan kereta cepat yang menghubungkan Inggris dengan Prancis, Belgia dan Belanda melalui Terowongan Selat Channel ini terdampak pandemi COVID-19.

Dalam surat bersama yang ditujukan kepada Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dan Menteri Transportasi Grant Shapps, pemimpin dari 28 kelompok bisnis di Inggris ini meminta pemerintah bertindak cepat, lantaran Eurostar diprediksi kehabisan dana dalam beberapa bulan.

Seperti dilansir euronews, penguncian wilayah hingga pengendalian perbatasan yang menghambat perjalanan antar negara, membuat permintaan layanan Eurostar merosot sebesar 95 persen sejak awal pandemi COVID-19.

Belum lagi beberapa pekan terakhir Pemerintah Prancis dan Inggris memperketat kontrol perbatasan, pendantang harus menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 dan mengikuti karantina saat kedatangan, lantaran adanya varian baru virus korona.

Eurostar
Armada kereta cepat milik Eurostar. (Sumber: Eurostar)

Ini membuat bisnis perjalanan semakin terhantam. Saat ini, Eurostar hanya mengoperasikan satu layanan sehari antara Paris dan London. Padahal, mereka juga memiliki layanan ke Brussels (Belgia), Marseille (Prancis) serta Amsterdam dan Rotterdam (Belanda). Total ada 28 armada kereta cepat yang dimiliki Eurostar. 

"Dengan jumlah penumpang internasional yang cenderung tetap rendah hingga musim semi, ini (Eurostar) dalam bahaya. Eurostar tidak meminta perlakuan khusus. Kami mendesak Anda untuk memastikan, bahwa mereka memiliki akses yang sama ke dukungan keuangan seperti perusahaan dalam posisi yang sama, mencakup keringanan suku bunga bisnis dan akses ke pinjaman pemerintah," tulis London First dalam suratnya. 

Diketahui, Pemerintah Inggris telah mengalokasikan bantuan sebesar 3,93 miliar euro untuk jaringan kereta api domestik dan 2,02 miliar euro untuk penerbangan komersial. Sementara, Eurostar belum menerima apapun. Di Prancis, Eurostar yang mayoritas sahamnya dimiliki perusahaan kereta api milik Prancis SNCF, diyakini telah memanfaatkan semua bantuan keuangan yang tersedia dari Pemerintah Prancis.