REJANG LEBONG - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyiagakan 12 armada dan ratusan personel untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu.
Kepala Dinas Damkar Rejang Lebong Ferry Najamudin mengatakan saat ini wilayah setempat sudah memasuki musim kemarau sehingga kemungkinan bahaya kebakaran di pemukiman warga, hutan dan, lahan bisa kapan saja terjadi.
"Saat ini kami sudah menyiagakan lima pos, pertama di markas Damkar Rejang Lebong dan empat pos lainnya tersebar dalam empat kecamatan. Untuk armada yang kita siapkan sebanyak 12 unit, di mana untuk pos kecamatan ada satu unit armada dan selebihnya di markas," kata dia dikutip ANTARA, Kamis 25 Mei.
Dia menjelaskan armada pemadam kebakaran yang mereka miliki terdiri atas sembilan mobil pemadam kebakaran (MPK), tiga mobil tangki yang berfungsi penyuplai air, dan empat sepeda motor pemadam kebakaran.
Personel yang disiagakan 140 orang ditempatkan di markas Damkar Rejang Lebong di Kota Curup dan empat Pos Damkar di Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Bermani Ulu Raya.
Dengan telah musim kemarau saat ini, pihaknya meningkatkan kewaspadaan karena kondisi lapangan yang kering sehingga potensi terjadinya kebakaran, baik pemukiman warga maupun hutan dan lahan akan meningkat.
Daerah rawan karhutla, di sejumlah kecamatan di wilayah Lembak, seperti Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir karena iklim lebih panas dari kecamatan lainnya di Rejang Lebong.
BACA JUGA:
Kebakaran hutan dan lahan juga sering terjadi di Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya, di mana wilayah ini terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
"Kami menghimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak membakar sampah serta tidak membuka kebun dengan cara dibakar karena ini bisa menyebabkan kebakaran hutan dan lahan," demikian Ferry Najamudin.