BANDA ACEH - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di tengah musim kemarau basah di Aceh yang menghanguskan sekitar satu hektare lahan di wilayah Desa Simpang Empat Rajawali, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah.
“Kondisi terakhir api sudah berhasil dipadamkan petugas di lapangan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh dilansir ANTARA, Rabu, 6 Juli.
Ilyas menjelaskan kebakaran lahan warga tersebut terjadi sekitar 11.50 WIB. Luas lahan yang terbakar sekitar 1 hektare. Sedangkan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas.
Ketika menerima informasi karhutla, lanjut Ilyas, BPBD Aceh Tengah langsung mengerahkan satu unit armada pemadam kebakaran (Damkar) pos induk ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.
Sekitar pukul 13.50 WIB, petugas berhasil memadamkan api sehingga tidak menjalar membakar lahan lainnya.
“Kita mengerahkan satu unit armada Damkar pos induk untuk pemadaman. Untuk penyebab masih dalam dalam penyelidikan,” katanya.
SEE ALSO:
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa Aceh saat ini masih dalam musim kemarau basah. Kondisi ini diperkirakan bertahan hingga September mendatang.
“Maka kita mengimbau warga tidak membuka lahan dengan cara membakar di tengah musim kemarau ini,” kata Koordinator Data Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad.
Apalagi, kata Zakaria, selain musim kemarau basah, Aceh juga sedang dalam musim angin barat. Biasanya kecepatan angin pada musim ini bisa mencapai antara 20-60 kilometer per jam, dan telah masuk kategori angin kencang.
“Kita masih dalam musim kemarau basah, jadi kadang-kadang pagi hujan, nanti siang atau sore sudah cerah, jadi masyarakat perlu waspada,” katanya.
Sebagai informasi kemarau basah merupakan kondisi masih terjadi hujan meski memasuki musim kemarau.