BANDA ACEH - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Aceh yang menghanguskan sekitar lima hektare lahan di wilayah Gampong Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
“Kondisi terakhir api belum berhasil dipadamkan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas dikutip Antara, Rabu, 22 Juni.
Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Aceh menjelaskan kebakaran lahan terjadi pada Rabu sekitar 15.30 WIB. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas.
Saat menerima informasi kebakaran lahan, kata Ilyas, BPBD Lhokseumawe langsung mengerahkan satu unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.
Hingga kini, petugas belum berhasil memadamkan api yang menjalar membakar lahan lainnya.
“Data sementara luas lahan yang terbakar kurang lebih lima hektare. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Ilyas.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini Aceh sudah memasuki musim kemarau, sehingga warga diminta tidak membuka lahan dengan cara membakar.
“Saat ini Aceh sudah memasuki musim kemarau, kami imbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad.
BACA JUGA:
Menurut Zakaria, musim kemarau ini diperkirakan berlangsung hingga September 2022. Namun, kondisi ini tidak menutup kemungkinan akan terjadinya hujan, karena saat ini merupakan kemarau basah.
Masyarakat diminta waspada karhutla terutama di wilayah barat selatan Aceh yang memiliki paling banyak lahan gambut sehingga sangat mudah terbakar ketika ada pemicu seperti titik panas.
“Potensi karhutla di barat selatan Aceh itu tingkat waspada atau sedang, karena di daerah ini di samping banyak hutan gambut kemudian juga hujan ringan dan cerah berawan,” katanya.