Drone Hantam Rumah dan Gedung Pemerintahan di Belgorod Setelah Serangan Lintas Perbatasan
Serangan drone terhadap gedung pemerintah di Belgorod, Rusia. (Twitter/@bayraktar_1love)

Bagikan:

JAKARTA - Serangan drone melanda wilayah perbatasan Rusia dalam semalam, saat pasukan Moskow melanjutkan "operasi kontra-terorisme", setelah salah satu serangan lintas batas terbesar dari Ukraina dalam perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.

Drone menghantam rumah dan gedung pemerintah di Belgorod tetapi tidak mengakibatkan kematian atau cedera, tulis Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah itu, di Telegram, melansir The National News 23 Mei.

Rusia kemudian memberlakukan "rezim anti-teror" di Belgorod sebagai tanggapan, yang pertama sejak dimulainya invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.

Gladkov, yang membatasi pergerakan dan komunikasi, mengatakan operasi anti-teroris berlanjut pada Hari Selasa.

"Pasukan penegak hukum melakukan semua yang diperlukan," tulisnya.

Serangan itu terjadi setelah Rusia mengatakan pasukannya sedang memerangi kelompok "sabotase" yang memasuki wilayah tersebut dari Ukraina pada Senin.

Seorang Penasihat Presiden Ukraina mengatakan di Twitter, Kyiv mengamati situasi tetapi "tidak ada hubungannya dengan peristiwa tersebut".

Sedangkan outlet berita Ukraina Hromadske mengutip intelijen militer Ukraina mengatakan, dua kelompok oposisi bersenjata Rusia, Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia, keduanya terdiri dari warga negara Rusia, bertanggung jawab atas serangan itu.

Sedikitnya delapan orang terluka dan beberapa bangunan rusak. Banyak warga pergi setelah serangan itu.

Diketahui, sejak dimulainya perang, wilayah Belgorod telah berulang kali dibombardir dalam serangan yang menewaskan puluhan orang.

Pada Bulan April, sebuah jet Rusia secara tidak sengaja menjatuhkan amunisi di Kota Belgorod, menyebabkan kawah selebar 20 meter.

Serangan itu adalah serangan lintas perbatasan kedua di Rusia dalam dua bulan, setelah para pejabat menuduh Ukraina pada Maret melakukan operasi sabotase di sebuah desa di wilayah Byransk, menewaskan dua warga sipil dan melukai seorang bocah lelaki berusia 10 tahun.

Kyiv membantah tudingan tersebut, menyebutnya sebagai upaya Rusia untuk meningkatkan dukungan publik atas invasi Putin ke Ukraina.

Itu juga terjadi setelah Rusia mencegah serangan oleh dua drone di Kremlin awal bulan ini, yang disalahkan pada Ukraina tanpa memberikan bukti. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah pemerintahnya terlibat.

"Rusia menghadapi ancaman keamanan multidomain yang semakin serius di wilayah perbatasannya, dengan hilangnya pesawat tempur, serangan bom rakitan di jalur kereta api, dan sekarang aksi partisan langsung," cuit Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter.