Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta memproyeksikan nilai investasi pembangunan LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai sebesar Rp4 triliun. Rencananya, kebutuhan anggaran tersebut dialokasikan dari APBD tahun 2023 dan 2024 lewat penyertaan modal daerah (PMD) kepada BUMD.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menyarankan agar Pemprov DKI mencari sumber pendanaan lain yang bisa menutupi kebutuhan pembangunan. Karenanya, tak semua dana pengerjaan konstruksi LRT fase @B tersebut dikucurkan dari APBD.

"Dibutuhkannya anggaran tersebut itu kan tidak serta merta harus 100 dari PMD," kata Ismail saat dihubungi, Kamis, 11 Mei.

Ismail menyebut, Pemprov DKI bisa mencari pendanaan dengan berbagai cara, seperti mengambil pendapatan di luar tiket LRT (non farebox) atau corporate social responsibility (CSR).

"Kita akan mewacanakan financial blending jadi pendanaan campuran, begitu. Ini kan sesuatu yang bisa dikaji juga sehingga tidak menjadi beban APBD juga," ungkapnya.

Sejatinya, Ismail mengaku Komisi Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta ini mendukung percepatan pembangunan LRT Velodrome-Manggarai yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2024 ini.

"Sebenarnya untuk LRT fase 1B itu sudah ada kajiannya dari jauh-jauh hari. Berdasarkan kajian tersebut, memang dinilai cukup efektif gitu dalam mengurai kemacetan. Jadi, tinggal bagaimana skema pembiayaannya dan mengoptimalakan jalur tersebut ketika sudah terwujud," papar Ismail.

Direncanakan, LRT Jakarta fase 1B memiliki 5 stasiun dengan panjang 6,4 kilometer, yakni Stasiun Pemuda, Stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.

Sejauh ini, sebanyak 6 stasiun LRT telah beroperasi dengan panjang 5,2 kilometer pada fase 1. Sehingga, jika fase 1B telah terbangun, LRT Jakarta memiliki panjang rute 12,2 kilometer dengan 11 stasiun mulai dari Stasiun Pegangsaan Dua hingga Stasiun Manggarai.

Dalam melanjutkan pembangunan LRT Jakarta trase Velodrome-Manggarai, Pemprov DKI memberikan penyertaan modal daerah (PMD) Rp916 miliar yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2023.

Jika tidak molor, pengerjaan konstruksi kereta ringan dengan rute Velodrome-Manggarai ini direncanakan akan dimulai pada Agustus tahun ini. Ditargetkan, LRT Jakarta dengan rute Velodrome-Manggarai bisa beroperasi secara terbatas pada tahun 2024.

Saat beroperasi penuh, LRT Jakarta ditargetkan membawa 185 ribu penumpang per hari. Namun, berdasarkan hasil kajian studi kelayakan atau feasibility study, perkiraan penumpang LRT Jakarta sekitar 80 ribu hingga 100 ribu penumpang per hari.