Jadi Program Strategis Jokowi, DPRD DKI Langsung Setuju Anggaran LRT Velodrome-Manggarai Ditambah Rp1,5 Triliun
ILUSTRASI/DOK VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta S. Andyka menyebut pihaknya menyetujui usulan penambahan anggaran Rp1,5 triliun untuk pembangunan LRT Jakarta fase 1B rute Velodrome-Manggarai tahun ini.

Menurut Andyka, penambahan anggaran tersebut wajar ditambahkan demi percepatan pengerjaan konstruksi LRT yang dimulai tahun ini. Mengingat, LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai masuk dalam salah satu program strategis nasional (PSN) pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Jadi, memang (total) anggaran LRT ini kurang lebih sekitar Rp4,4 triliun dan ini masuk program pusat, proyek strategis nasional yang dituangkan dalam kegiatan strategis daerah. Sebenarnya itu harus selesai di tahun 2024," kata Andyka kepada wartawan, Rabu, 10 Mei.

Lagipula, Andyka memandang pengerjaan kelanjutan LRT Jakarta lebih cepat untuk diselesaikan karena saat ini rute yang beroperasi baru sebatas Pegangsaan Dua-Velodrome dengan 6 stasiun.

"Kalau kemampuan daerah dirasakan cukup untuk menyelesaikan di tahun 2024, memang ini harus. Menurut pengamatan kami, kerugiannya akan terus meningkat apabila tidak diselesaikan," ucap Andyka.

Anggaran penambahan ini Anggaran ini diusulkan masuk pada penyertaan modal daerah (PMD) kepada PT Jakarta Propertindo dalam perubahan APBD tahun 2023. Jika disetujui, nantinya akan ada alokasi anggaran program lain yang digeser untuk penambahan modal LRT tersebut.

"Kita diminta untuk menambah PMD untuk PT LRT sebesar Rp1,5 triliun," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi Cesnanta Brata di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 9 Mei.

DKI telah mengucurkan anggaran PMD untuk pembangunan LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai Rp916 miliar dalam APBD tahun anggaran 2023. Kemudian, lanjut Michael, Pemprov DKI akan kembali mengalokasikan anggaran pembangunan LRT pada APBD 2024.

"Nanti, tahun 2024 nambah lagi (PMD untuk pembangunan LRT Jakarta). Jadi, total Rp4,5 triliun," ujarnya.

Direncanakan, LRT Jakarta fase 1B memiliki 5 stasiun dengan panjang 6,4 kilometer, yakni Stasiun Pemuda, Stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.

Sejauh ini, sebanyak 6 stasiun LRT telah beroperasi dengan panjang 5,2 kilometer pada fase 1. Sehingga, jika fase 1B telah terbangun, LRT Jakarta memiliki panjang rute 12,2 kilometer dengan 11 stasiun mulai dari Stasiun Pegangsaan Dua hingga Stasiun Manggarai.

Dalam melanjutkan pembangunan LRT Jakarta trase Velodrome-Manggarai, Pemprov DKI memberikan penyertaan modal daerah (PMD) Rp916 miliar yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2023.

Jika tidak molor, pengerjaan konstruksi kereta ringan dengan rute Velodrome-Manggarai ini direncanakan akan dimulai pada Agustus tahun ini. Ditargetkan, LRT Jakarta dengan rute Velodrome-Manggarai bisa beroperasi secara terbatas pada tahun 2024.

Saat beroperasi penuh, LRT Jakarta ditargetkan membawa 185 ribu penumpang per hari. Namun, berdasarkan hasil kajian studi kelayakan atau feasibility study, perkiraan penumpang LRT Jakarta sekitar 80 ribu hingga 100 ribub penumpang per hari.