JAKARTA - Kepala Lapas Narkotika Jakarta, Fonika Affandi membantah pernyataan artis senior Tio Pakusadewo melalui wawancara dengan Uya Kuya yang menyatakan adanya monopoli perdagangan di dalam Lapas di Jakarta.
"Tio Pakusadewo itu tidak pernah berada di Lapas Narkotika. Tidak pernah ditahan, tidak pernah dititip dan bahkan tidak pernah menjalani pidana di Lapas Narkotika," kata Fonika kepada wartawan, Rabu 3 Mei.
Meski begitu, Fonika mengakui standar harga (air mineral) sama dengan harga yang ada di pasaran masyarakat umum di luar Lapas.
"Kita sudah ada mekanisme dan badan pengawas, standar harga kita sama kan dengan di luar," ucapnya.
Sementara terkait isu monopoli dagang yang viral di media sosial, Fonika memastikan bahwa hal yang disebutkan itu tidak ada.
"Pengurusan perdagangan di sini kami ada koperasi pegawai disini. Semua yang kelola koperasi, jadi koperasi yang akan bekerjasama dengan pihak ketiga. Ini diawasi Sudin perkoperasian Jakarta Timur," katanya.
BACA JUGA:
"Jadi tidak sama apa yang dia sampaikan di Lapas Narkotika. Tidak betul," tambahnya.
Sebelumnya, dugaan ini muncul usai aktor Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri lewat potongan video yang telah diedit.
Adapun dugaan yang menyeret Yamitema Laoly dan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia disampaikan oleh pengguna Twitter @PartaiSocmed.
"Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dengan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, di mana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder," tulis @PartaiSocmed dalam akun Twitter resminya.