Bagikan:

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) mempertimbangkan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang masuk dalam rekomendasi nama capres di Rakernas Semarang, pada awalnya.

Namun kini, partai yang diketuai Zulkifli Hasan itu juga mulai melirik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres yang akan didukung pada Pilpres 2024 mendatang.

"Memang potensi capres kita awalnya Ganjar Pranowo, tetapi saat ini Prabowo juga masuk dalam kajian kita," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PAN Fikri Yasin, Kamis, 27 April.

Bahkan, lanjut Fikri, nama Prabowo juga menguat di internal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sejak agenda Ramadan kemarin. Diketahui, Prabowo hadir di acara silaturahmi lima ketua umum parpol bersama Presiden Jokowi di markas PAN hingga muncul gagasan koalisi besar.  

"Ya, di akhir-akhir ini nama Prabowo juga menguat di internal KIB," kata Fikri.

Selain PAN, tambahnya, Golkar juga ikut melirik Prabowo sebagai capres. Sehingga baru PPP yang sudah lebih dulu mengumumkan pencapresan Ganjar.

"Begitulah kondisi saat ini," kata Fikri.

PAN Sudah Jalan Bareng Prabowo 10 Tahun, Tinggal 'Klik'

Sebelumnya, Sekjen PAN Eddy Soeparno sudah menyinggung arah dukungan partainya terhadap capres apabila koalisi besar jadi terwujud. Menurutnya, penentuan capres bagi PAN tidak akan sulit, sebab di dua pilpres terakhir sudah mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi presiden.

Karena sudah berjalan bersama Gerindra selama 10 tahun terakhir, Eddy menyatakan tak sulit bagi PAN untuk langsung 'klik' dengan Prabowo di Pilpres 2024.

"Kebetulan PAN itu termasuk partai yang sudah dua kali mengusung Pak Prabowo di dalam pilpres. Bekerja sama dengan Pak Prabowo dengan Gerindra sudah cukup baik," ujar Eddy kepada wartawan, Kamis, 13 April, malam.

"Jadi ibaratnya kalau ada pembicaraan yang lebih intensif lagi dengan Gerindra, dengan Pak Prabowo ya kita ibaratnya PAN tinggal klik, begitu saja," sambungnya.

Eddy pun mengungkit pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Prabowo di Kertanegara, Sabtu, 8 April, lalu. Dia mengungkapkan, pertemuan kedua ketum itu untuk melanjutkan apa yang selama ini telah dibangun dari pilpres-pilpres sebelumnya.

"Jadi ini salah satu penyebab kenapa PAN waktu itu hadir di tempatnya Pak Prabowo mengunjungi Gerindra. Untuk kita membangun kembali gagasan, membangun kembali pemikiran yang telah kita lakukan di pilpres 2014 dan 2019," katanya.