PAN Sebut Prabowo Subianto Berpeluang Jadi Capres Koalisi Kebangsaan
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. (Nailin In Saroh/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto menyebut Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berpeluang menjadi calon presiden (capres) dari koalisi besar yang dinamakan Koalisi Kebangsaan gagasan lima ketua umum partai politik (parpol).

Meskipun, Yandri menegaskan, belum ada keputusan bahkan pembicaraan mengenai Prabowo capres apabila koalisi besar ini jadi terbentuk. Peluang tersebut, kata dia, baru berdasarkan kemungkinan karena PAN sudah dua kali mendukung menteri pertahanan itu di ajang pilpres.

"Belum kesana (Prabowo capres, red), tapi pak Prabowo sangat punya potensi dan PAN sudah 10 tahun kurang lebih sama pak Prabowo, mendukung Pak Prabowo 10 tahun. Jadi Prabowo sangat potensi untuk kita dukung kembali," ujar Yandri di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu, 8 April.

"Ya semua kemungkinan ada, termasuk mendukung Pak Prabowo," sambungnya.

Usai pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Prabowo sore ini, Yandri menuturkan, pihaknya akan mengkomunikasikan hasil pembicaraan kepada ketum Golkar dan PPP yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dalam waktu dekat, PAN juga akan menemui kedua parpol termasuk PKB yang merupakan mitra koalisi Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Ya insyaallah (ada pertemuan lagi, red), memang pertemuan di PAN kemarin akan ada pertemuan intensif dengan Golkar dengan PKB, PPP dengan Gerindra, insyaallah terus komunikasi," ungkap Wakil Ketua MPR itu.

Sementara, Ketum PAN Zulkifli Hasan masih enggan memastikan bahwa partainya akan mendukung Prabowo maju kembali sebagai capres pada Pilpres 2024. Menurutnya, semua masih dalam proses pembicaraan dengan parpol lain.

"Ini kan proses ya. Jadi ini bicara proses, pembicaraan tentu nanti berkunjung juga ke PDIP, nanti KIB juga akan bertemu dengan Gerindra mungkin lengkap yah, kan namanya komunikasi atau proses ini perlu berjalan," kata Zulhas di Kertanegara.