Gerindra Bisa Dapat Keuntungan Elektoral kalau Jadi Usung Prabowo Subianto Jadi Capres Lagi
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (Foto via partai)

Bagikan:

JAKARTA - Survei Litbang Sin PO menyebutkan Partai Gerindra paling berpeluang mengusung kader sendiri. Pasalnya, dari beberapa ketua umum yang mencalonkan diri sebagai capres, hanya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang elektabilitasnya tinggi.

Kepala Peneliti Litbang Sin Po, Syahrial Mayus, mengatakan PDIP memang menjadi parpol pertama yang berpeluang mencalonkan capres dari kader internal. Sebab, PDIP tidak perlu lagi berkoalisi dengan parpol manapun untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan.

"Perolehan kursi PDIP saat ini sudah di atas presidential threshold 20 persen, yakni 22,3 persen," ujar Syahrial dalam rilis survei yang diterima, Jumat, 24 Juni.

Selanjutnya, parpol yang paling berpeluang mencalonkan kadernya sendiri sebagai capres adalah Partai Gerindra dan Partai Golkar. Kedua partai ini hanya memerlukan 1 teman koalisi dengan parpol-parpol berkursi di DPR RI untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan, kecuali dengan PPP.

Sementara untuk Partai NasDem dan PKB yang memiliki 10 persen kursi DPR RI, jika tidak berkoalisi diantara keduanya atau tidak dengan PDIP, Gerindra dan Golkar, maka mereka membutuhkan minimal 3 koalisi parpol.

Sedangkan calon presiden yang sudah mulai menyeruak ke permukaan dari kader internal 9 parpol berkursi di DPR RI, beberapa adalah para ketua umum parpol masing-masing. Partai Gerindra akan mengusung Prabowo Subianto, Partai Golkar akan mengusung Airlangga Hartarto, PKB akan mengusung Muhaimin Iskandar, Partai Demokrat akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan PAN akan mengusung Zulkifli Hasan.

Sementara PDIP tidak mengusung ketum parpolnya, Megawati Soekarnoputri. Sisanya, seperti Partai NasDem, PKS, dan PPP belum menyodorkan nama internal kadernya sendiri untuk posisi capres.

"Di antara nama tokoh-tokoh di atas, saat ini hanya nama Prabowo Subianto yang memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi," kata Syahrial.

Dengan posisi Partai Gerindra yang hanya membutuhkan satu teman koalisi untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan, kecuali dengan PPP, ditambah dengan tingkat elektabilitas Prabowo Subianto yang saat ini masih di posisi teratas, kata Syahrial, bisa disimpulkan bahwa Partai Gerindra memiliki peluang paling besar untuk mencalonkan kader internalnya sendiri dalam posisi sebagai calon presiden.

"Karena dengan kemampuan dan pengalaman Prabowo Subianto dalam kancah politik nasional, rasanya tidak cukup rumit untuk mencari 1 teman koalisi di antara 8 parpol berkursi di DPR RI," jelasnya.

Apabila Prabowo Subianto menjadi Capres Partai Gerindra, lanjut Syahrial, bisa dipastikan bahwa partai berlambang burung garuda ini akan terlimpahi efek ekor jas (coat-tail effect) dari pencalonan ketua umumnya ini.

"Artinya, dengan tingkat popularitas dan elektabilitas Prabowo Subianto yang saat ini berada di posisi paling atas, maka hal ini juga akan tumpah ke tingkat elektoral Partai Gerindra," katanya.