Bagikan:

JAKARTA - Partai Gerindra merespons santai hasil survei Litbang Kompas yang menyebutkan elektabilitas Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, turun dibanding hasil survei sebelumnya. Survei itu terkait Capres 2024.

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai turun naiknya elektabilitas dalam survei merupakan hal yang biasa.

"Survei Litbang Kompas soal elektabilitas Pak Prabowo, menurut saya, namanya juga survei fluktuatif, kadang naik, kadang turun, itu biasa," ujar Dasco kepada wartawan, Kamis, 27 Oktober.

Lagipula, lanjut Dasco, saat ini Prabowo belum melakukan kampanye karena masih fokus melakukan kerja-kerja di pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan.

"Kita sama-sama tahu bahwa Pak Prabowo juga belum melakukan kampanye-kampanye hanya melakukan kerja-kerja sebagai Menteri Pertahanan membantu Pak Presiden," kata Dasco.

Wakil Ketua DPR itu lantas menyinggung sosok lain yang kerap tampil di publik laiknya kampanye sehingga tingkat keterpilihan di survei menjadi tinggi. Terkait siapa sosok capres itu, Dasco tidak menyebut nama.

"Karena itu di tengah giatnya para calon lain itu melakukan kampanye, tentunya itu juga berpengaruh terhadap hasil survei. Dan menurut kami itu sah-sah saja," lanjutnya.

Menurut Dasco, masih ada waktu untuk mengerek elektabilitas Prabowo sebelum digelarnya Pemilu 2024. Hasil survei tersebut, kata dia, akan menjadi bahan evaluasi untuk mempersiapkan kampanye bagi Prabowo.

"Pemilu masih ada waktu, dan nanti kita akan lihat bagaimana akhirnya elektabilitas siapa yang paling tinggi," katanya.

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas Capres 2024. Hasilnya, Ganjar Pranowo unggul dengan raihan 23,2 persen. Disusul Prabowo Subianto dengan 17,6 persen dan Anies Baswedan dengan 16,5 persen.

Capaian survei Ganjar dan Anies Baswedan sebagai capres di Oktober ini meningkat ketimbang survei yang sama pada Juni 2022. Namun, tren positif itu tak tampak pada elektabilitas Prabowo Subianto.

Berdasarkan survei yang berlangsung pada 24 September-7 Oktober 2022, elektabilitas Ganjar berada di urutan pertama dengan angka 23,2 persen. Sedangkan pada survei Juni lalu, elektabilitas Ganjar adalah 22 persen. Sehingga tingkat elektoral Gubernur Jawa Tengah itu bertambah 1,1 persen.

Sedangkan, elektabilitas Anies saat ini ada di angka 16,5 persen, meningkat hampir 4 persen ketimbang survei sebelumnya.

Dalam jajak pendapat Juni 2022, Anies hanya mendapatkan elektabilitas 12,6 persen. Namun, raihan itu tetap menempatkan elektabilitas Anies di posisi ketiga.

Sebaliknya, elektabilitas Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra di Oktober ini malah terjun sebanyak 7,7 persen.

Dalam survei Litbang Kompas terbaru, Prabowo bertengger di urutan kedua dengan tingkat elektoral 17,6 persen. Padahal, pada Juni lalu, elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu ada di posisi pertama dengan raihan 25,3 persen.