Elektabilitas Ganjar Pranowo Rebound, PDIP Yakin Pilpres 2024 Digelar 1 Putaran
Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Foto: Nailin In Saroh/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah yakin Pilpres 2024 akan digelar dalam satu putaran. Hal ini dikatakannya menanggapi survei elektabilitas bakal capres PDIP Ganjar Pranowo, yang kembali bangkit atau rebound di beberapa lembaga survei. 

Misalnya, dalam survei Litbang Kompas, simulasi 3 bakal capres menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi di 34,1 persen. Sementara, Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas sebesar 31,3 persen, dan Anies Baswedan jauh tertinggal dengan elektabilitas sebesar 19,2 persen. 

"Dari berbagai lembaga survei, dan terakhir oleh Litbang Kompas, sebelumnya ada indikator, SMRC, Charta Politika, menunjukkan arah bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo kembali mulai reborn," ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 22 Agustus. 

Momentum ini, kata Said akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk melakukan langkah-langkah dan upaya menaikkan elektabilitas Ganjar di daerah-daerah yang belum signifikan. 

Legislator dapil Madura, Jawa Timur, itu pun optimis Pilpres 2024 akan digelar dalam satu putaran. 

"Kami optimis bahwa kontestasi pada tanggal 14 (Febuari, red) akan kami lewati dengan satu putaran," katanya. 

"Karena, kalau sampai dua putaran kasihan negara juga ya, akan membebani APBN kita," sambung Said.  

Said pun berharap, Pilpres 2024 nanti akan berlangsung secara aman, damai dan kondusif. Sebagaimana upaya yang dilakukan capres PDIP, salah satunya berkomunikasi dengan berbagai tokoh dan masyarakat. 

"Kami berharap diantara kontestan, ketika melakukan kontestasi tidak elok saling meremehkan, tidak elok saling membenci, tidak elok mengobral amarah, yang benar adalah seperti yang kami lakukan. Pak Ganjar lakukan adalah mencoba masuk dalam diskusi publik yaitu tawaran-tawaran berbagai program-program," katanya. 

Menyoal survei Ganjar yang masih kalah tipis dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Said menilai capresnya bisa mengejar perolehan menteri pertahanan itu. 

"Kami sadari sepenuhnya bahwa kalau head to head, Pak Ganjar selisihnya diantar rentang 5-7 persen, kami bisa mencapai itu. Kami bukan hanya sekedar keyakinan semata, tapi berbagai peluang memungkinkan Pak Ganjar untuk bisa bersaing dengan sehat dengan Pak Prabowo Subianto," pungkasnya.