Politikus PDIP Yakin Ganjar Tetap Patuh Keputusan Megawati Termasuk Saat Puan yang Diplih Maju Capres
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono, meyakini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mematuhi keputusan Kongres PDIP bahwa urusan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 adalah hak prerogatif Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri. 

Meskipun, kata Ono, nama Ganjar kerap menjuarai berbagai hasil survei nasional. Seperti hasil survei terbaru Indo Riset yang menempatkan Ganjar di posisi pertama dengan 37,1 persen. 

"Saya yakin, Mas Ganjar yang selama ini terjaring dalam survei sangat memegang teguh apa yang merupakan hasil kongres PDIP. Di mana, ibu ketua umum yang mempunyai hak prerogatif untuk menentukan siapa capres-cawapres ke depan," ujar Ono menanggapi hasil survei Indo Riset pada Selasa, 3 Januari. 

Bahkan, Ono memastikan, Ganjar akan mematuhi keputusan Megawati sekalipun mengusung Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani sebagai capres 2024. 

"Misalnya, pada saat PDIP menetapkan Mbak Puan (capres) maka Mas Ganjar sekalipun pasti akan tunduk dan patuh kepada keputusan ibu ketua umum," kata anggota DPR dapil Jawa Barat itu. 

Begitupula jika Megawati memutuskan Ganjar sebagai capres, Ono menilai, semua kader PDIP juga akan solid mendukung dan memenangkan mantan anggota DPR itu.

"Saya yakin pada saat PDIP, misalnya merekomendasikan Mas Ganjar, semua komponen partai pun akan tunduk dan patuh pada keputusan itu," jelas Ono.  

Sebelumnya, Indo Riset menyebut elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo unggul dengan tingkat keterpilihan mencapai 37,1 persen. 

Hasil survei Ganjar mengungguli dua kandidat capres populer lainnya, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di posisi kedua dengan 30,2 persen. Disusul Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan 27,5 persen. 

"Dalam survei Desember 2022, saat simulasi 3 nama, Ganjar Pranowo mendapatkan 37,1 persen, disusul Anies Baswedan 30,2 persen, dan Prabowo Subianto(27,5 persen. Sisanya 5,3 persen tidak tahu dan tidak jawab," ujar Direktur Indo Riset, Roki Arbi, dalam rilis pers secara virtual, Selasa, 3 Januari. 

Survei ini juga menemukan bahwa terjadi kenaikan suara Anies dan Ganjar dalam 1 tahun terakhir. Anies Baswedan mengalami kenaikan dari 27,7 persen pada survei Agustus 2022, menjadi 30,2 persen pada Desember 2022. 

Sementara Ganjar mengalami kenaikan dari 33,4 persen pada Agustus 2022 menjadi 37,1 persen pada Desember 2022. Sedangkan, Prabowo Subianto mengalami penurunan dari 33,3 persen pada Agustus 2022 ke 27,5 persen pada Desember 2022.

Roki mengungkapkan, hingga Desember 2022 belum ada calon yang berhasil mendapatkan tingkat elektabilitas di atas 50 persen suara. Sehingga kata dia, Pilpres 2024 diprediksi akan berlangsung dalam dua putaran.

"Anies dan Ganjar berpeluang masuk ke putaran kedua pilpres, bila pilpres dilaksanakan dalam dua putaran. Karena tidak ada calon yang mendapatkan suara di atas 50 persen," ungkapnya. 

Dalam simulasi head to head capres di 3 simulasi, Anies menang tipis jika berhadapan dengan Ganjar. Anies mendapatkan suara 46,2 persen dan Ganjar 45,7 persen. Sementara 8,1 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab. 

Kemudian jika Anies dihadapkan dengan Prabowo, bacapres NasDem itu juga sedikit unggul. Indo Riset merekam, Anies mendapatkan suara 45,4 persen, dan Prabowo 44,2 persen. Sedangkan 10,4 persen masih undecided voters. 

"Namun jika Ganjar melawan Prabowo, maka Ganjar akan menang. Ganjar mendapatkan 48,7 persen dan Prabowo 42,5 persen. Serta 8,8 persen tidak tahu atau tidak jawab," kata Roki. 

Sebagai informasi, survei Indo Riset dilakukan pada 12-17 Desember 2022 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur. Sampel dipilih secara acak menggunakan metode multi-stage random sampling.

Penarikan sample mempertimbangkan proporsi antara jumlah penduduk dengan distribusi sample per provinsi, proporsi penduduk yang tinggal di pedesaan dan perkotaan, serta proporsi jenis kelamin laki-laki dan perempuan (50:50).

Jumlah sample sebesar 1.120 sample yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Mengggunakan 1.120 sample, margin of error (MoE) survei ini sebesar +/- 2,92 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.