Bagikan:

JAKARTA - Sandiaga Uno merespons pernyataan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani yang menilai pengunduran dirinya dari partai tidaklah etis karena hanya berpamitan melalui sepucuk surat yang ditujukan ke ketua harian. Sandiaga juga dianggap tidak menghormati Prabowo Subianto sebagai ketua umum Gerindra. 

Menurut mantan wakil ketua dewan pembina Gerindra itu, dirinya sudah menemui Muzani dan menjelaskan ihwal sikap politiknya ke depan. Dia berharap, pengunduran dirinya tersebut tidak mengganggu hubungan persahabatan keduanya serta kader Gerindra lainnya. 

"Saya sudah menemui Pak Sekjen, dan pak Sekjen ini senior kami, saya sangat menghormati beliau dan sudah kami jelaskan dengan baik dan mudah-mudahan persahabatan ini bisa terus dalam bingkai kebersamaan membangun Indonesia Raya, membangun Indonesia yang tentunya di sampaikan pak Prabowo sebagai masing-masing elemen bangsa yang berjuang bersama untuk NKRI dan Pilar kita ke depan," ujar Sandiaga di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 27 April. 

"Kita Ingin Indonesia maju dalam arah pembangunan yang sudah ditentukan pemerintahan Pak Jokowi dan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Ini harus kita percepat tentu harapan kita dan saya sangat mengapresiasi," sambung Menparekraf itu. 

Sandiaga juga mengaku sudah bertemu Prabowo sebelum berpamitan dan menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketua Harian Gerinda Sufmi Dasco Ahmad. 

"Saya ketemu pak Sekjen sudah, ketemu pak Prabowo sudah di hari pertama lebaran," kata Sandiaga. 

Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku kecewa atas keputusan Sandiaga Uno yang mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Dia menilai Sandiaga tidak menghormati Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang selama ini berperan membesarkan namanya di dunia politik.

“Pak Prabowo katanya mentornya, Pak Prabowo katanya guru politiknya, Pak Prabowo katanya pemimpinnya, Pak Prabowo katanya seniornya, tapi penghormatan kepada mentor, pemimpin, tokoh politiknya dengan cara seperti itu. Tentu itu bukan sebuah kepatutan yang bisa dicontoh, itu bukan etik yang bisa diteladani,” kata Muzani di Tangerang, Banten, Senin, 24 April. 

Muzani juga mengaku terkejut atas keputusan yang disampaikan Sandiaga kepada Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad usai acara halalbihalal di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 23 April. 

Sebab kata dia, Sandiaga tak pernah menyinggung keputusannya untuk hengkang dari Gerindra baik pada Muzani maupun Prabowo. Padahal, ketiganya sempat bertemu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu, 22 April. 

Bahkan, kata Muzani, dia sempat meminta Sandiaga untuk bertemu karena ada pesan yang ingin disampaikan oleh Prabowo. Namun Sandi malah menyatakan pamit dan menitipkan sepucuk surat untuk Prabowo kepada Dasco.

"Saya masih mengatakan, ‘kita harus ketemu, saya ada pesan khusus dari Pak Prabowo untuk antum,’ dan janji malam ini, artinya Senin malam (untuk bertemu),” kata Muzani.

"(Pesan Prabowo) perjuangan perlu kesabaran, perjuangan perlu konsistensi, perjuangan perlu kebersamaan. Intinya itu,” lanjutnya.